news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Hal yang Jadi Pertanda Air Minum Layak Dikonsumsi

25 Juli 2017 16:08 WIB
Air bersih belum tentu sehat diminum. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Air bersih belum tentu sehat diminum. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Air sebagai komponen utama tubuh dibutuhkan setiap menitnya demi mencegah tubuh dari dehidrasi. Meskipun setiap air mengandung mineral yang cukup, namun masyarakat juga perlu cermat dalam memilih air yang aman untuk dikonsumsi. Karena air bersih saja tak cukup mendukung kualitas dari air tersebut.
ADVERTISEMENT
Umumnya, dalam menentukan kualitas air yang sehat, masyarakat hanya melihat dari persyaratak fisiknya saja. Misalnya air harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Padahal ada beberapa persyaratan kualitas air lainnya yang perlu diketahui masyarakat demi mendapatkan kesegaran murni dari air minum yang dikonsumsi.
Dikutip dari buku Mitos atau Fakta Air dan Hidrasi karya penulis Sudung O Pardede, Hardinsyah, Parlindungan Siregar, Budi Iman Santoso, berikut ciri-ciri air minum yang aman untuk diminum:
1. Persyaratan Fisik: jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
2. Persyaratan Mikrobiologi: tidak mengandung mikroba patogen, baik virus, bakteri atau parasit.
3. Persyaratan Kimiawi: Zat kimia yang terdapat di dalam air minum selain garam mineral harus mengikuti standar yang ketat. Ada beberapa substansi kimia yang masih diperbolehkan terkandung dalam air namun harus dengan konsentrasi yang rendah, seperti fluorin, nitrat, timbal dan kromium dengan perbandingan satu per sejuta.
ADVERTISEMENT
4. Persyaratan Radioaktif: bebas dari zat radioaktif yang membahayakan kesehatan akibat efek penyinaran dari zat radioaktif tersebut.
Batasan konsumsi air mineral. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Batasan konsumsi air mineral. (Foto: Thinkstock)
Dr. Aninda Perdana, B Med Sc., selaku Health Marketing Manager Danone AQUA mengimbau untuk tidak meminum air yang sudah dibiarkan lama disimpan di dalam mobil dalam keadaan kemasan sudah dibuka-tutup berkali-kali.
"Air kemasan yang sudah dibuka dan disimpan ke dalam mobil biasanya akan menimbulkan reaksi akibat terpaparnya ludah yang sudah menempel pada botol dan bercampur dengan air minuman tersebut," tutur dr. Aninda saat ditemui kumparan (kumparan.com) di KidZania Pacific Place, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
"Jika kondisi air dirasa sudah tidak baik, mungkin berubah warna atau munculnya partikel-partikel tertentu maka sebaiknya buang air tersebut," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Botol kemasan yang sudah rusak pun tidak bisa lantas menjadi penentu kualitas air minum. Karena selama kondisi warna air masih bagus maka tidak masalah untuk mengonsumsi air tersebut meskipun keadaan botol sudah penyok.
Dr. Aninda melanjutkan, ada pengecualian untuk tidak meminum air minum dalam kemasan saat botol kemasan sudah lembek akibat terpapar sinar matahari.
"Air minum dalam kemasan tidak boleh dikonsumsi saat kondisi botol sudah lembek akibat terpapar sinar matahari yang terlalu lama karena kualitas air pun juga sudah berubah," tambahnya sebelum menutup perbincangan.