Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Jaga Kesehatan dan Jauhkan Diabetes
5 Desember 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Lutviana Syifa Rahmadina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan menjadi salah satu masalah kesehatan global yang terus meningkat. Menurut data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2014, terdapat sekitar 347 juta penderita diabetes mellitus di seluruh dunia, dengan Indonesia menempati urutan ketujuh sebagai negara dengan jumlah penderita terbanyak (Simorangkir, 2020). Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa angka diabetes di Indonesia meningkat pesat, dengan 19,5 juta orang terdiagnosis pada tahun 2021, dan diproyeksikan akan mencapai 28,6 juta pada tahun 2045 (DitjenP2P, 2024). Penanganan yang tepat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan diabetes menjadi kunci untuk menghadapi krisis kesehatan ini.
ADVERTISEMENT
Diabetes mellitus itu sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Kondisi ini terjadi karena ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan penting dalam mengatur kadar glukosa dalam darah. Menurut data Dinas Kesehatan Sulsel (2020), diabetes mellitus merupakan salah satu dari empat Penyakit Tidak Menular Utama yang menyebabkan 60% kematian. Ketika produksi atau fungsi insulin terganggu, kadar gula darah tetap tinggi, yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan serius.
Diabetes mellitus, yang terbagi menjadi dua tipe utama yaitu Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, merupakan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian lebih dari masyarakat. Diabetes Tipe 1, yang disebabkan oleh kerusakan sel beta di pankreas akibat serangan sistem kekebalan tubuh, seringkali muncul pada anak-anak dan remaja, namun juga dapat terjadi pada orang dewasa. Gejala yang muncul, seperti sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan kelelahan ekstrem, menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan penyakit ini. Diabetes mellitus tipe 1 memang hingga saat ini belum sepenuhnya dipahami penyebab pastinya, namun beberapa faktor seperti genetik dan lingkungan dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Namun, yang lebih memprihatinkan adalah Diabetes Tipe 2, yang menyumbang sekitar 90% dari total kasus diabetes di seluruh dunia. Kondisi ini semakin menjadi perhatian di kalangan anak muda, terutama akibat kebiasaan mengonsumsi gula berlebihan yang kini banyak ditemui pada mereka. Banyak anak muda yang secara rutin mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti permen, makanan cepat saji dengan kadar gula tinggi, serta soda, yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka sehari-hari. Kebiasaan ini berisiko meningkatkan obesitas, dan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka berada dalam kondisi berisiko tinggi untuk mengalaminya. Ketika gula dikonsumsi secara berlebihan, tubuh akan mengalami peningkatan resistensi insulin, yang mengakibatkan kesulitan dalam memproses kelebihan gula secara optimal. Kenaikan kadar gula darah yang tak terhindarkan ini dapat memicu perkembangan diabetes tipe 2. Selain pola makan, ada faktor lain yang juga berkontribusi terhadap risiko diabetes, seperti usia, berat badan, genetika, dan gaya hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif sebagai langkah pencegahan yang efektif.
ADVERTISEMENT
Kesehatan tubuh kita salah satu aset terpenting dalam hidup kita, dan menjalani gaya hidup sehat sangatlah krusial. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya meningkatkan sensitivitas insulin, tetapi juga membantu tubuh mengolah glukosa dengan lebih efektif. Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan, berlari, atau bersepeda, memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta berperan penting dalam menjaga berat badan yang ideal. Selain itu, pola makan yang seimbang memiliki peran besar dalam mencegah diabetes. Mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan gandum dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Penting juga untuk menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh, serta memperhatikan ukuran porsi agar tidak mengalami kelebihan kalori. Mengganti karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks merupakan langkah bijak yang sebaiknya diterapkan. Dengan menerapkan kebiasaan ini, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi angka kejadian diabetes tidak hanya itu namun kita juga dapat menjaga Kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Mari kita prioritaskan gaya hidup sehat untuk mencegah diabetes millitus demi masa depan yang lebih baik!
ADVERTISEMENT