Konten dari Pengguna

Cegah Krisis Pangan, TIM II KKN UNDIP Galakkan Budidaya TOGA

Riza Nouval Putra
Saya merupakan mahasiwa Ilmu Pemerintahan dari Universitas Diponegoro. Saya tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Temuireng, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.
18 Agustus 2024 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riza Nouval Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Dorong Warga Membudidayakan TOGA
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Dorong Warga Membudidayakan TOGA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Klaten, Jawa Tengah -- Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro menggalakkan budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) guna mencegah krisis pangan di Desa Temuireng Selasa (6/8).
ADVERTISEMENT
TIM II KKN UNDIP yang terdiri dari sembilan orang berusaha untuk mendorong masyarakat Desa Temuireng menanam TOGA di pekarangan rumahnya. Hal ini juga turut mendorong program ketahanan pangan di tengah-tengah krisis iklim yang melanda belahan dunia.
Salah satu peserta KKN jurusan Ilmu Pemerintahan, Muhamad Riza Nouval Putra mencoba menggalakkan lebih lanjut soal program ketahanan pangan. Ia melalukan edukasi dan sosialisasi tentang urgensi tersebut guna mencegah krisis pangan.
Desa Temuireng dalam beberapa waktu terakhir memang tengah dilanda krisis pangan. Sebab, cuaca kemarau yang berkepanjangan akibat perubahan iklim turut berdampak terhadap produktifitas pertanian warga.
Banyak lahan pertanian warga yang kekeringan dan gagal panen akibat dari panas berkepanjangan tersebut. Tak sedikit warga harus merogoh kantong lebih dalam guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Program ini pun dibuat guna menjawab berbagai permasalahan yang tengah dialami oleh warga Desa Temuireng.
Selain itu, TIM II KKN UNDIP juga membuat produk Wedang Uwuh sebagai salah satu solusi pencegahan hipertensi yang melanda desa tersebut. Bahan yang mudah didapat menjadi faktor pendukung dalam melaksankan program tersebut.
Produk itu nantinya bakal dipasarkan melalui Badan Usaha Milik Desa yang dikelola sendiri oleh warga Desa Temuireng. Penanaman di pekarangan rummah pun menjadi solusi terbaik dalam mencegah hipertensi dan mendorong program ketahanan pangan.
Mahasiswa lain dari berbagai jurusan pun turut andil dalam bidang yang berbeda, mulai dari kesehatan hingga pertanian.
Ketua BUMDES, Widodo pun mengaku senang dapat diajak berkolaborasi menciptakan produk sendiri khas Desa Temuireng berbentuk Wedang Uwuh.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat senang diajak berkolaborasi. Akhirnya kami bisa memiliki produk hasil sendiri yang bisa didapatkan di tanah sendiri,” ujar Widodo.
Program ketahanan pangan yang tengah didorong pemerintah Desa Temuireng menjadi salah satu langkah prioritas pencegahan krisis pangan. Selain itu, kolaborasi bersama BUMDES Temuireng diharapkan dapat membuat program tersebut berlanjut secara jangka panjang.