Gandeng DPP Sukoharjo, Tim KKN UNS Gelar Penyuluhan Pertanian Berintegritas

M Wildan Fathurrohman
Mahasiswa program studi Sastra Indonesia di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Seorang yang antusias untuk mengeksplorasi dan belajar banyak hal baru khususnya dalam bidang media, bahasa, dan budaya.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2022 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M Wildan Fathurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Irine Widiyanti sedang menyampaikan materi terkait "Petani Muda Milenial" dalam penyuluhan pertanian yang digelar oleh Tim KKN UNS 114 bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo di Balai Desa Cabeyan, Bendosari, Sukoharjo. (Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Irine Widiyanti sedang menyampaikan materi terkait "Petani Muda Milenial" dalam penyuluhan pertanian yang digelar oleh Tim KKN UNS 114 bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo di Balai Desa Cabeyan, Bendosari, Sukoharjo. (Istimewa)
ADVERTISEMENT
Sukoharjo – Tim KKN UNS 114 mengadakan penyuluhan pertanian dengan tema "Petani Muda Milenial" pada Jum'at (25/2) dengan menggandeng Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo. Penyuluhan diberikan kepada para petani muda yang tergabung dalam kelompok petani hortikultura Desa Cabeyan. Adapun penyuluh oleh Irene Widiyanti dari Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Bendosari dan Ihda Hamida selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Desa Cabeyan. Sementara itu, kegiatan tersebut diadakan di Balai Desa Cabeyan, Bendosari, Sukoharjo.
ADVERTISEMENT
Turut hadir juga Joko Krisdiyanto selaku Sekretaris Desa. Dalam sambutannya, Joko menuturkan harapan atas terselenggaranya kegiatan ini “Para petani muda diharapkan dapat mengambil ilmu dari penyuluhan ini dan bisa menerapkannya pada lahan pertanian di Desa Cabeyan." Joko juga mengatakan bahwa pemuda penting untuk memiliki kartu petani yang terdaftar secara resmi dalam kelompok tani yang sudah dibagi pada dusun masing-masing.
Pada penyuluhan ini, Irene menekankan tentang pengertian petani milenial serta minat yang rendah pada profesi ini. "Petani milenial itu petani yang berumur 19–39 tahun, tetapi jumlahnya sangat sedikit di Indonesia yakni hanya 29% dari 33 juta petani seluruh Indonesia." Ujarnya. Irene juga mengatakan bahwa generasi milenial memiliki kelebihan dalam hal berkomunikasi, media, dan juga teknologi digital.
ADVERTISEMENT
Hal itu dapat dilihat dari sebuah video yang dipaparkan Irene berjudul "Integrated Farming Menuju Zero Waste". Pada video tersebut terdapat seorang petani muda bernama Heri dari Jagan, Sukoharjo. Adapun tujuan Irene menampilkan video tersebut untuk memberikan inovasi dan meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Sukoharjo dengan memanfaatkan serta mengoptimalkan lahan kritis menjadi lahan produktif.
Di samping itu, Ihda memberikan informasi lebih lanjut mengenai Integrated Farming. "Lebih diutamakan untuk menggunakan bahan pupuk nabati dan insektisida nabati dalam pertanian." ungkapnya. Selain itu, Ihda juga menyampaikan agar para petani memanfaatkan sistem perairan sumur dalam untuk mengairi lahan pertanian.
Di sisi lain, hingga saat ini para petani muda masih memiliki keluhan terkait keakraban dan ikatan komunitas. Hal itu sesuai apa yang dinyatakan oleh Gunadi salah seorang petani hortikultura Desa Cabeyan. "Seperti yang diketahui bahwa ikatan petani muda masih belum erat, maka dari itu perlu adanya langkah yang baik yang perlu diambil untuk mempererat komunitas ini."
ADVERTISEMENT
Irene dengan terang menegaskan bahwa pertemuan rutin sangat penting untuk mempererat komunitas. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sekretaris Desa Cabeyan angkat bicara terhadap permasalahan yang ada. "Mari rencanakan untuk pertemuan, tidak usah terlalu formal cukup santai saja seperti adakan minum kopi bersama", pungkasnya.
Irene dan Ihda menekankan bahwa petani milenial harus siap berperan aktif dalam pertanian terintegritas, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan siap menjadi agen perubahan dalam modernisasi pertanian. Tim KKN UNS juga berharap dengan adanya penyuluhan ini sektor pertanian di Cabeyan akan semakin maju. "Semoga ilmu yang didapat dapat dalam penyuluhan ini dapat diaplikasikan dengan baik oleh para petani muda dan dapat memajukan sektor pertanian Di Desa Cabeyan", tutur Nova.
ADVERTISEMENT