Tradisi Lisan sebagai Kekuatan Budaya Cerita Rakyat di Kalimantan Tengah

Maghfiroh
Mahasiswa IAIN Palangka Raya
Konten dari Pengguna
4 Juni 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 11 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maghfiroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cerita rakyat adalah cerita yang hidup di kalangan masyarakat zaman dahulu dan diceritakan secara turun-menurun. Cerita rakyat mengandung nilai-nilai luhur yang penting untuk, dipahami, dan diaktualisasikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Mereka menanamkan rasa hormat terhadap tradisi dan memberikan pelajaran berharga tentang perjalanan manusia. Cerita rakyat membuka jendela ke masa lalu, melestarikan sejarah dan kepercayaan yang diwariskan dari nenek moyang. Legenda tentang pahlawan desa, kisah hantu yang menghantui tempat-tempat tertentu, dan dongeng tentang asal-usul alam semesta—semua berkontribusi pada mozaik budaya yang kaya.
Ilustrasi rumah kisah-kisah hantu, Foto: Dokumentasi Pribadi
Tradisi lisan di Nusantara sangat beragam. Tradisi yang telah ada sejak lama ini berfungsi sebagai wadah untuk menyampaikan pesan, informasi, berita, hiburan, dan tujuan lainnya sebelum penemuan aksara. Mengatakan bahwa tradisi lisan tidak hanya diucapkan secara lisan; itu juga ada dalam karya seni dan sastra, serta kelisanan lainnya. Pertaturan adat yang digunakan dalam upacara adat, mantra yang digunakan dalam ritual adat, lagu permainan anak-anak, bahkan lagu pujian untuk orang yang meninggal, dan dendang yang digunakan untuk memikat hewan buruan atau menangkap hewan buas adalah beberapa contoh wadah penyebaran tradisi lisan ini.
Lagu Cublak-Cublak Suweng Dolanan, Foto: Dokumentasi Pribadi
Ada banyak jenis tradisi lisan, seperti balada, pantun, nasihat, dan cerita rakyat.
Filososfi berbalas pantun, Foto: Dokumentasi Pribadi
Tidak dapat disangkal bahwa tradisi lisan, khususnya legenda, telah ada dan berkembang di Nusantara sejak lama, tetapi generasi muda tidak menyadarinya.
ADVERTISEMENT
Yang dapat mewakili keragaman budaya masyarakat adalah tradisi, menurut Maber yang dikutip oleh Thomas. Istilah tradisi lisan juga biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa Antropologi dan sejarah. Finnegan meyakini bahwa cerita rakyat dan sejarawan lisan secara sistematis terhubung dengan tradisi lisan. Makna dari “tradisi-tradisi jenis” ini bervariasi, namun mereka sering diartikan sebagai kebudayaan, sebagai cara melakukan sesuatu berdasarkan apa yang sudah terjadi, atau gunung bagian atau daerah lain di mana gagasan, konsep, atau tindakan unik terbentuk. Tradisi memang lebih cenderung menjadi milik komunitas secara keseluruhan daripada individu atau cabang.
Berikut merupakan fungsi tradisi, yaitu kemampuan menanamkan ciri khas suatu kebudayaan melalui media tradisi lisan. Seiring manusia sudah memiliki tradisi lisan sejak zaman dahulu kala sehingga lisan tidak dapat dikatakan hampir setua umur manusia sendiri. Menurut Sibarani menyatakan bahwa tradisi lisan mencakup kelisanan yaitu tuturan atau yang kemudian dikatagorikan dalam bentuk tulisan, termasuk juga bentuk dan pola kelisanan, sehingga dapat berkembang menjadi pengetahuan masyarakat setempat dan diwariskan kepada berbagai versi dari generasi ke generasi. Tradisi lisan masih merupakan hal yang ada di zaman modern dan berhubungan erat dengan kehidupan dan kebudayaan masyarakat. Meskipun demikian, pesan budaya dan moral yang diturunkan melalui tradisi lisan turun temurun. Namun, karena berkurangnya minat generasi saat ini, tradisi lisan itu mulai terancam. Hal ini harus disalahkan atas kehancuran budaya lokal, terutama mengingat kemajuan teknologi dan pengaruh budaya asing yang masuk.
ADVERTISEMENT
Tradisi lisan memiliki peran yang signifikan dalam masyarakat Indonesia karena doktrin yang kuat dengan ahli warisnya dan telah menjadi bagian dari budaya lokal. Identitas ini menjadikan masyarakat Indonesia unik dan beragam. Studi menunjukkan bahwa tradisi lisan tidak hanya mencakup dongeng, mitologi, dan legenda secara keseluruhan; itu juga mencakup informasi tentang perspektif, identitas, dan ekspresi, serta sistem religi dan kepercayaan masyarakat. Tradisi lisan yang selalu berubah ini terbuka untuk budaya dan seni. Ini adalah tempat tradisilisan muncul.
Tradisi lisan memiliki nilai sosial dan budaya yang dapat menjadi tempat wisata yang indah. Tradisi lisan dapat berasal dari sejarah lokal, seperti halnya situs peninggalan sejarah yang menarik perhatian masyarakat. Kontribusi sejarah lokal terhadap perkembangan tradisi lisan bermanfaat bagi masyarakat. Seperti disebutkan sebelumnya, tradisi lisan dalam sejarah lokal kontemporer dapat bermanfaat jika dikembangkan dengan baik. Tradisi lisan melakukan banyak hal, terutama ketika digabungkan dengan tradisi lisan yang berkaitan dengan sejarah lokal. Kajian yang akan datang akan fokus pada tujuan tradisi lisan. karena diharapkan penelitian ini dapat memberikan ringkasan fakta, fitur, dan hubungan antara fenomena yang diteliti.
ADVERTISEMENT
Adat istiadat yang dimiliki oleh penduduk lokal di sebuah wilayah disebut budaya. Kebudayaan ini dapat menyebar di antara masyarakat dari generasi ke generasi. Artinya, kebudayaan tersebut dapat bertahan selama bertahun-tahun karena pewarisan dari generasi ke generasi. Namun, proses pelestarian budaya dapat terhambat jika generasi muda tidak menunjukkan minat pada budaya lokal mereka. Ini karena generasi muda (khususnya generasi milenial anak-anak yang lahir di akhir tahun 1990 dan awal tahun 2000) lebih suka budaya pop atau budaya Barat di era modern. Ini pasti akan mengurangi ketertarikan mereka terhadap kebudayaan lokal, membuat mereka malas mempelajarinya. Akibatnya, budaya lokal akan semakin punah secara bertahap.
Di sinilah pentingnya pelestarian budaya untuk mempertahankan kearifan lokal untuk generasi berikutnya. Tradisi lisan adalah salah satu contoh kebudayaan yang akrab di kalangan masyarakat. Tradisi lisan adalah kebiasaan yang telah ada sejak lama di suatu kelompok masyarakat tertentu dan digunakan untuk menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada generasi muda. Roger dan Pudentia memperkuat gagasan ini dengan mengatakan bahwa folklore terdiri dari tradisi lisan tentang berbagai macam pengetahuan dan konsep kebiasaan yang ditransmisikan secara turun menurun melalui lisan, seperti cerita rakyat, legenda, mite, dan sistem kekerabatan/kognasi yang asli dan lengkap. Tradisi ini berfungsi sebagai contoh sejarah, hukum, budaya, peraturan, adat istiadat, dan praktik medis yang berlaku di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut, tradisi lisan sangat penting. Beberapa alasan disebutkan di bawah ini. Pertama dan terpenting, tradisi lisan akan bertahan dan berkembang biak dalam komunitas pemiliknya. telah melahirkannya dan menghidupkannya di tempat asal mereka. Kedua, kearifan lokal (local wisdom), kecendekiaan tradisional (traditional scholarly), pesan moral, dan nilai sosial budaya disimpan dalam tradisi lisan. Semua ini berkembang dan diwariskan pada masyarakat penutur secara lisan.
Ketiga, genre tertentu menunjukkan hubungan antara budaya. Ini berarti bahwa, selain memiliki genre sastra dan tradisi lisan tertentu, suatu kebudayaan mungkin menunjukkan pengaruh atau dampak terhadap budaya lain. Amir memberikan contoh cerita wayang yang berasal dari Ramayana, yang dimainkan di beberapa negara. Misalnya, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Walaupun wayang diakui oleh setiap negara sebagai budayanya sendiri, cara masing-masing Kebudayaan wayang juga berbeda di setiap negara. Terakhir, tradisi lisan dan sastra lisan dapat berfungsi sebagai alat untuk membedakan Indonesia dari negara lain di seluruh dunia dalam beberapa konteks.
ADVERTISEMENT
Dapat penulis simpulkan bahwa tradisi lisan adalah bagian penting dari budaya masyarakat yang menunjukkan keragaman budaya. Tradisi lisan mencakup cerita rakyat, legenda, dan mitologi yang disampaikan secara lisan dan dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi lisan memiliki nilai sosial dan budaya yang dapat menjadi tempat wisata yang indah. Namun, tradisi lisan terancam karena berkurangnya minat generasi muda terhadap budaya lokal. Pelestarian budaya lokal sangat penting untuk mempertahankan kearifan lokal untuk generasi berikutnya. Tradisi lisan sangat penting dalam penelitian dan penyelidikan karena dapat menunjukkan hubungan antara budaya dan mengembangkan kearifan lokal.
Sekitar 1.340 suku menggunakan bahasa mereka sendiri di lebih dari tiga belas ribu pulau Indonesia. Menurut Summer Institute of Linguistics, ada 742 bahasa yang dituturkan oleh masyarakat dengan kekhasan langue dan parole-nya, meskipun banyak bahasa asli suku-suku di Indonesia sudah mati saat ini. Seperti halnya adat istiadat dan budaya yang membentuk cerita rakyat, setiap daerah memiliki tradisi yang unik, namun pada akhirnya akan ada kesamaan dalam arti dan pesan yang terkandung di dalamnya. Sastra lisan yang termasuk dalam tradisi lisan dan folklor memiliki ciri unik yang menggambarkan kehidupan dan Pola masyarakat penuturnya berasal, berkembang, dan dipertahankan. Selain itu, sejarah masyarakat tersebut juga menjadi bagian dari bahan sastra lisan. Setiap wilayah dan setiap kelompok masyarakat memiliki sejarahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tradisi lisan, yang telah berkembang sejak lama, merupakan bagian dari budaya Nusantara. menjadi bagian dari perkembangan masyarakat Indonesia di nusantara. Tradisi lisan di Nusantara sangat beragam. Tradisi yang telah ada sejak lama ini berfungsi sebagai wadah untuk menyampaikan pesan, informasi, berita, hiburan, dan tujuan lainnya sebelum penemuan aksara. Mengatakan bahwa tradisi lisan tidak hanya diucapkan secara lisan; itu juga ada dalam karya seni dan sastra, serta kelisanan lainnya. Pertaturan adat yang digunakan dalam upacara adat, mantra yang digunakan dalam ritual adat, lagu permainan anak-anak, bahkan lagu pujian untuk orang yang meninggal, dan dendang yang digunakan untuk memikat hewan buruan atau menangkap hewan buas adalah beberapa contoh wadah penyebaran tradisi lisan ini. Lisan, yang disebut sebagai budaya lisan atau adat lisan, hanya bergantung pada ingatan masyarakat pemiliknya; Namun, beberapa tradisi lisan telah direkam baik secara tertulis maupun rekaman dengan kesadaran mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
Ada banyak jenis tradisi lisan, seperti balada, pantun, nasihat, dan cerita rakyat. Tidak dapat disangkal bahwa tradisi lisan, khususnya legenda, telah ada dan berkembang di Nusantara sejak lama, tetapi generasi muda tidak menyadarinya. Beberapa pakar juga menyatakan hal itu. Sastra daerah Indonesia masih sangat menyedihkan. Selain itu, Ardhi mengatakan bahwa kurangnya minat terhadap tradisi lisan disebabkan oleh budaya ini belum terlalu kuat, tidak adanya dukungan materi, dan tidak adanya visi dan misi.
Salah satu sumber kekayaan tradisi yang harus digali, dilestarikan, dan dikembangkan sebagai kekuatan budaya adalah cerita rakyat. Selain itu, cerita rakyat yang baik dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk pembelajaran sekolah sastra. Sejarah, pengalaman, pandangan hidup, adat-istiadat, kepercayaan, politik, cita-cita, dan berbagai aktivitas lokal dapat ditemukan dalam cerita rakyat. Artinya, cerita rakyat mengandung realitas yang menggambarkan keadaan masyarakat di masa lalu. Kehidupan masyarakat di masa lalu sangat mempengaruhi kehidupan di masa mendatang. Oleh karena itu, menggali dan mengembangkan cerita rakyat yang hidup dan berkembang di masa lalu sangat bermanfaat untuk kehidupan sekarang dan masa depan.
ADVERTISEMENT
Cerita rakyat biasanya disebarkan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bersifat tradisional, terdiri dari berbagai versi cerita, biasanya tidak diketahui pengarangnya (anonim), dan kadang-kadang disertai dengan perbuatan, seperti mengajarkan tari, membatik, dan mendalang, menjadi ciri penanda cerita rakyat yang tersebar di seluruh nusantara. Menurut Brunvand sastra lisan memiliki beberapa ciri antara lain (1) it is oral, (2) it is traditional, (3) it exist in different version, (4) it usually anonymous, (5) it tends to become formulized. Menurut Hutomo, sastra lisan memiliki fungsi yang lebih besar di masyarakat tradisional daripada sastra tulis. Sebaliknya, sastra tulis memiliki fungsi yang lebih kecil di masyarakat modern, karena sastra tulis bersifat individual dan dapat dinikmati oleh individu di mana saja.
ADVERTISEMENT
Tradisi lisan sangat penting untuk mempertahankan kekuatan cerita rakyat di Kalimantan Tengah. Melalui tradisi lisan, nilai-nilai budaya dapat diwariskan, cerita rakyat dapat dilestarikan, dan identitas budaya dapat dijaga. Dalam mempertahankan kekuatan budaya cerita rakyat di Kalimantan Tengah, tradisi lisan memainkan peran penting, menurut beberapa hal berikut:
ADVERTISEMENT
Tradisi lisan memainkan peran penting dalam mempertahankan kekuatan budaya cerita rakyat di Kalimantan Tengah. Cara utama pengisahan dan pengawetan cerita rakyat secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui tradisi lisan. Dengan adanya tradisi lisan, warisan budaya dan identitas masyarakat Kalimantan Tengah dapat terus hidup dan dilestarikan. Cerita rakyat di KalimantanTengah dapat membantu menjaga identitas budaya. Sebagai bagian penting dari budaya lokal, cerita rakyat dapat diwariskan secara otentik melalui tradisi lisan.
Penceritaan yang menghafal dan mengisahkan cerita rakyat sangat penting untuk menjaga kebenaran dan keasliannya. Selain itu, tradisi lisan membantu menyebarkan nilai-nilai budaya dan moral kepada generasi muda. Para pencerita dapat mengajarkan pendengar tentang nilai-nilai moral, etika, dan cara hidup yang dihormati oleh orang-orang di Kalimantan Tengah melalui cerita rakyat. Cerita rakyat ini berisi pesan tentang kebaikan, keadilan, kerja sama, dan nilai-nilai positif lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tradisi lisan juga membantu mempertahankan bahasa dan budaya lisan di Kalimantan Tengah. Dengan menyalin cerita rakyat, bahasa asli yang digunakan oleh masyarakat tetap ada dan digunakan. Ini membantu menjaga bahasa Kalimantan Tengah dari ancaman modernisasi dan globalisasi.
Cerita rakyat dapat dilestarikan dalam bentuk aslinya berkat tradisi lisan. Penceritaan yang menghafal dan mengisahkan cerita rakyat secara lisan memastikan bahwa cerita itu asli dan autentik karena mereka mempertahankan inti, gaya bahasa, ekspresi, dan nuansa budaya yang melekat padanya. Dengan demikian, kekuatan dan esensi budaya cerita rakyat di Kalimantan Tengah dijaga oleh tradisi lisan. Tradisi lisan juga membantu menyebarkan nilai-nilai budaya dan moral kepada generasi muda. Para pencerita dapat memberikan pelajaran tentang moralitas, etika, norma sosial, dan prinsip hidup yang dihormati oleh orang-orang di Kalimantan Tengah melalui cerita rakyat.
ADVERTISEMENT
Mendengar belajar nilai-nilai seperti keberanian, keadilan, kebaikan, dan kerja sama dari cerita rakyat ini. Oleh karena itu, tradisi lisan memainkan peran penting dalam mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai budaya yang ada dalam cerita rakyat Kalimantan Tengah.