Kekalahan yang Meremukkan (4)
7 Maret 2021 9:21 WIB
·
waktu baca 7 menitLantai koridor yang mulus membuat sandal meluncur dengan mudah. Tapi tentu benda itu tak bergulir sebagaimana bola. Maka, agar tak konyol kelewat lama, kami kemudian memanfaatkan bola plastik pecah bekas anak-anak di halaman. Tentu saja itu kekonyolan lain. Ya, lumayan, meskipun lagi-lagi benda itu hanya bergeser alih-alih bergulir.
Ketika bola plastik pecah itu sudah benar-benar tak terpakai, kami mengambil boneka kayu Si Unyil dari lemari kelas dan mencabut kepalanya.
Jika kuingat-ingat, perlakuan itu tak hanya kejam bagi Si Unyil, tetapi juga bagi kaki-kaki kami. Tapi mana kami peduli? Yang penting kami bisa bermain bola.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814