Masa-Masa Menentukan (20)
27 Juni 2021 16:32 WIB
·
waktu baca 5 menitKakakku Ulid akan bilang, dan akan selalu bilang, bahwa ini adalah dua tahun yang sangat menentukan baginya. Pertama, baginya, ini tahun-tahun yang menegaskan bahwa sandiwara radio benar-benar tak akan kembali. Katanya televisi menghabisi semuanya, termasuk merampas bintang-bintang sandiwara pujaannya. Dia terus menggerutu, “Kok bisa Ivonne Rose mengisi suara bocah laki-laki?” atau “Bagaimana mungkin Ferry Fadli berwajah bule?” atau kalimat-kalimat semacam itu.
Dia juga menemukan cita-cita yang sudah lama dicarinya, yang kemudian ia pupuk dengan begitu bersungguh-sungguh, hanya untuk ditinggalkannya ke Malaysia. Ia punya pacar, lalu ditinggalnya merantau, dan si pacar meninggalkannya untuk menikah dengan orang lain. Kakakku yang malang…
Konon, seorang bekas mitra dagangnya yang mengajaknya ke sana. Ia mengajak serta istri dan anak-anaknya, kecuali Muslim, yang memilih tinggal bersama neneknya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814