
Pesepak Bola dan Pengarang (32)
Kami bersantai di beranda rumahku. Sudah lewat jam sepuluh malam. Kopi sudah hampir habis. Muslim menimang beberapa buku itu di tangannya, buku-buku pelajaran yang kutulis, yang kukeluarkan karena ia ingin tahu apa yang kukerjakan.
Matanya berpindah-pindah dari wajahku ke wajah-wajah buku yang ditimang di tangannya. Ia seperti sedang menyocokkan wajah teman lamanya dengan buku-buku pelajaran yang pada sampulnya tertera namaku.
“Jadi karena final itu kamu kemudian oper jadi pengarang?” tanya Muslim.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanplus
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanplus
Gratis akses ke event spesial kumparan
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Konten Premium kumparanplus
Isnan, tokoh utama novel Mahfud Ikhwan ini, pulang ke desanya dan mendapati semua telah berubah, termasuk sepak bola yang dicintainya. Ikuti babak demi babak yang terbit tiap akhir pekan. Klik ceritanya pada daftar konten.
40 Konten
KONTEN SELANJUTNYA
Buku Kuning Itu (33)
Mahfud Ikhwan
SEDANG DIBACA
Pesepak Bola dan Pengarang (32)
Mahfud Ikhwan
KONTEN SEBELUMNYA
Ujung Sebuah Cita-Cita (31)
Mahfud Ikhwan
Lihat Lainnya