Konten dari Pengguna

Pengaruh Pemanasan Global Terhadap Lingkungan dan Masyarakat

Maira Izani Salsaldilla
The best way to predict the future is to create it. Saya Merupakan Seorang Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisanis Ahmad Dahlan Jakarta Jurusan Desain Komunikasi Visual. Email : [email protected]
9 Juli 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maira Izani Salsaldilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster oleh (Maira Izani Salsaldilla), Di buat pada 5 juni 2024, di Jakarta, Indonesia. Poster ini menunjukan bola dunia yang meleleh seperti ice cream di atas kerucut wafel cone,dengan latar belakang api yang berkobar menunjukan "Pemanasan Global".
zoom-in-whitePerbesar
Poster oleh (Maira Izani Salsaldilla), Di buat pada 5 juni 2024, di Jakarta, Indonesia. Poster ini menunjukan bola dunia yang meleleh seperti ice cream di atas kerucut wafel cone,dengan latar belakang api yang berkobar menunjukan "Pemanasan Global".
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemanasan global diyakini sebagai penyebab perubahan iklim yang radikal, naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es, dan variasi kuantitas dan pola curah hujan yang mempengaruhi ekosistem bumi. Beberapa contoh bagaimana perubahan sistem ekosistem ini mempengaruhi kehidupan di Bumi adalah dampak dari barang-barang pertanian, mencairnya gletser, dan punahnya berbagai spesies hewan.
ADVERTISEMENT
Semua kehidupan di Bumi sangat bergantung pada efek rumah kaca sebagai suatu sistem. Tanpa adanya efek rumah kaca, suhu atmosfer bumi akan lebih rendah. Namun mekanisme ini akan merusak jika efek rumah kaca lebih besar dibandingkan kondisi normal. Lihatlah beberapa Aktivitas manusia merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Diperlukan solusi global yang mengubah perilaku dan pola gaya hidup masyarakat sehari-hari.

Penyebab Pemanasan Global terhadap Masyarakat

1. Pembakaran bahan bakar fosil

Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan karbon dioksida, gas yang mencegah panas matahari keluar ke luar angkasa. Akibatnya, atmosfer bumi terus mengandung panas berlebih. Sudah diketahui bahwa bahan bakar fosil bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Mengemudi mobil dan menghasilkan listrik termasuk dalam kategori ini.
ADVERTISEMENT

2. Penebangan pohon

Tanaman,tumbuhan, dan pepohonan semuanya memainkan peran penting. karena mereka melepaskan oksigen baru ke atmosfer dan menyerap karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil. Namun kenyataannya, masyarakat menebang banyak pohon di hutan agar mereka dapat memanfaatkan ruang tersebut untuk infrastruktur, pertumbuhan kota, dan pertanian. Kenyataannya, menebang tanaman dan pohon akan melepaskan gas karbon yang tersimpan kembali ke atmosfer, sehingga memperburuk pemanasan global.

3. Aliran tenaga listrik

Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, atau gas masih menghasilkan sebagian besar listrik di dunia. Pemanasan global diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar ini, yang melepaskan karbon dioksida dan dinitrogen oksida ke atmosfer.

4. Industri

Pembuatan produk seperti semen, baja, besi, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya, industri membutuhkan energi. Kami sadar bahwa pembakaran bahan bakar fosil akan menghasilkan emisi dalam menghasilkan energi tersebut.
ADVERTISEMENT

5. Penggunaan transportasi

Pemanasan global suatu akibat dari meluasnya penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, seperti kendaraan berbahan bakar minyak. Sumber utama emisi karbon dioksida, gas rumah kaca, diduga berasal dari transportasi.

6. Produksi makanan berlebihan

Metana dan karbon dioksida merupakan beberapa gas yang dihasilkan selama proses produksi. Hal ini terjadi karena pertanian, beternak hewan, pembukaan lahan, dan penggunaan energi untuk menggerakkan mesin pemeliharaan dan peralatan merupakan proses yang menghasilkan produksi pangan.

7. Penggunaan energi berlebih

Tentunya setiap manusia menggunakan berbagai macam perangkat dalam kehidupan sehari-harinya, antara lain laptop, televisi, AC, dan pemanas ruangan. Manusia juga mengonsumsi produk, minuman, makanan, bahkan pakaian. Tentu saja, proses yang panjang dan beragam mesin, yang sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil, diperlukan untuk mewujudkan semua ini.
ADVERTISEMENT

Dampak pemanasan global

Dampak Pemanasan Global sudah tidak bisa disepelekan lagi, Pemanasan global punya pengaruh besar terhadap kesehatan manusia. Mengancam kesehatan manusia, bencana kekeringan dan kekurangan air bersih, dan mengancam sumber-sumber makanan. Bahkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara tahun 2030 – 2050, perubahan iklim diprediksi akan menyebabkan peningkatan angka kematian manusia sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malnutrisi, kelaparan, diare, dan udara panas. (Kemkes, 2016)

1. Bumi semakin panas

Suhu permukaan bumi meningkat akibat pemanasan global. Tahun 2015 merupakan tahun terpanas dalam sejarah suhu bumi. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi telah menimbulkan emisi gas buang dalam jumlah besar yang berdampak pada pemanasan global. Pada tahun 2015, rata-rata suhu permukaan global adalah 0,73 derajat Celcius lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada tahun 1961 hingga 1990.
ADVERTISEMENT

2. Menimbulkan masalah Kesehatan

Dampak pemanasan global akan berdampak pada masalah kesehatan yang menjadi perhatian serius. Kekeringan merupakan konsekuensi dari pemanasan global, yang menyebabkan kurangnya air bersih, air yang sehat, dan keberhasilan produksi tanaman. mengakibatkan kelaparan dan kenaikan tajam harga pangan

3. Memicu cuaca ekstrem dan menyebabkan bencana alam

Bencana alam merupakan dampak utama dari pemanasan global. Pola cuaca telah berubah sehingga mengakibatkan tragedi alam ini. Bencana alam disebabkan oleh perubahan iklim dan faktor-faktor yang berhubungan dengan cuaca. Pada tahun 2015, Indonesia mengalami tanah longsor, banjir bandang, kebakaran hutan, kemarau panjang dan hebat, serta banjir bandang. Pemanasan global telah menyebabkan peningkatan tiga kali lipat frekuensi bencana alam di seluruh dunia.

Cara mencegah pemanasan global

1. Edukasi Masyarakat Mengenai Masalah Lingkungan

Agar komunitas global dapat bersatu dan menemukan solusi atas permasalahan ini, pendidikan dan kesadaran akan tantangan lingkungan merupakan prasyaratnya. Sangat penting bagi masyarakat untuk memahami bagaimana pemikiran dan perilaku manusia mempengaruhi lingkungan agar mereka menjadi sadar akan hal tersebut dan tumbuh untuk menghargainya. Selain itu, masyarakat harus menjunjung tinggi hukum yang berkaitan dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT

2. Daur Ulang dan Efisiensi Energi

Saat kita menggunakan kompor minyak, misalnya, kita sering mengeluarkan gas yang mengandung karbon. Udara dipenuhi asap mengandung gas karbon yang mengepul dari kompor minyak tanah. Oleh karena itu, biogas harus digunakan sebagai pengganti kompor minyak. Memanfaatkan sampah organik yang diregenerasi, biogas dapat menjadi sumber energi panas.

3. Menggunakan Energi Alternatif

Dengan menggunakan sumber energi alternatif, seseorang dapat memanfaatkan lebih sedikit energi dari bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi). Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer. Manusia dapat menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, panas bumi, angin, dan bioenergi dibandingkan sumber energi tak terbarukan.

4. Konservasi lingkungan

Menghijaukan lahan yang kritis dan menanam pohon merupakan dua cara untuk menjaga kelestarian lingkungan. Untuk menahan hal tersebut, tumbuhan melakukan proses fotosintesis. Tumbuhan mampu menghasilkan oksigen selama proses ini. Jumlah gas karbon di atmosfer akan berkurang seiring dengan semakin banyaknya tanaman yang menghasilkan oksigen.
ADVERTISEMENT
Tujuan artikel ini adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyebab dan dampak pemanasan global serta perilaku yang diharapkan dari masyarakat dalam upaya mengurangi dampak tersebut.

Maira Izani Salsaldilla, Mahasiswa Desain Komunikasi Visual. Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta.