Alami Gangguan Jiwa, Pria di Gowa Bunuh Diri Pakai Tali Jemuran

Konten Media Partner
8 November 2019 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bunuh diri. (sumber foto: kumparan.com).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri. (sumber foto: kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Gowa -- Mengalami gangguan jiwa selama 10 tahun, pria asal Kabupaten Gowa, Faisal Ahmad Dg.Tojeng (44) nekat bunuh diri dengan cara gantung diri. Warga asal Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa ditemukan tak bernyawa dirumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Rabiah Dg. Minne istri korban mengaku jika suaminya sudah lama mengalami gangguan jiwa. Bahkan ia kerap melakukan aksi nekatnya untuk mengakhiri hidupnya. Namun tak disangka jika suaminya ditemukan bunuh diri dengan mengikat leher dengan tali jemuran.
"Sudah 10 tahun dia alami gangguan jiwa, istrinya bilang sering mau bunuh diri namun diketahui oleh warga dan keluarganya dengan cara mengikat lehernya dan coba menggantung. Namun istrinya tak menyangka jika diam-diam suaminya bunuh diri dikamarnya, " kata Lurah Samata, Faisal Ichwan Azali, Jumat (8/11).
Suasana Rumah duka di jalan Jalan Karaeng Makkawari, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Terpisah dengan Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Tambunan menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi kemarin, Kamis 7 November, berawal saat istrinya mencari Faisal Ahamd Dg Tojeng, namun ia menemukan sudah tergantung di kamar.
ADVERTISEMENT
"Jadi saat itu, istrinya mencari suaminya dan menyalahkan lampu dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung sehingga ia keluar rumah berteriak minta tolong," kata Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Tambunan.
"Korban ditemukan dalam kondisi gantung diri diantara dengan tali jemuran, di ruang kamar yang memiliki ventilasi," tambahnya.
Pihak Polres Gowa bersama tim Inafis serta tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel mendatangi lokasi setelah mendapatkan informasi tersebut dan melakukan proses identifikasi.
"Kondisi korban saat ditemukan dengan tanda tanda lidah menjulur, ada sperma keluar dan kotoran keluar dari dubur," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan di lokasi kejadian, kata Tambunan bahwa korban ini benar mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.
"Analisa medis tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan pada tubuh korban dan pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT