Pengiriman Bantuan Korban Gempa Palu Lewat Jalur Darat Dikawal Ketat

Makassar -- Arus bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Selatan, terus mengalir hingga hari kelima, Rabu (3/10). Selain menggunakan jalur udara dengan pesawat angkut TNI AU, bantuan juga disalurkan melalui jalur darat Pasangkayu, Mamuju, Sulawesi Barat, sebagai alternatif.

Namun, penyaluran melalui jalur darat ini kerap terhambat aksi perampasan bahan-bahan logistik saat dalam perjalanan. Untuk mengetahui kondisi pasti bagaimana perjalanan melalui jalur tersebut, reporter kabarMakassar melakukan perjalanan darat.

Dari pantauan di lokasi, setiap bantuan melalui jalur darat masih harus dikawal aparat keamanan, bukan saja polisi tetapi juga personel TNI. Pengawalan dilakukan mulai dari Desa Karussa Mamuju melewati Pasangkayu, sampai ke Kecamatan Banawa Tengah Donggala, Sulawesi Tengah.

Para relawan, donatur, dan wartawan yang hendak ke Palu dan Donggala harus melapor ke Polda Sulawesi Barat (Sulbar) karena situasi keamanan yang belum pulih.

Sebelumnya, Kepala Polda Sulawesi Barat, Brigjen Pol Baharudin Djafar, menyatakan siap untuk mengawal bahan logistik yang melintas di wilayah Pasangkayu menuju Palu dan Donggala.

"Polda Sulbar siap mengawal, semua yang melapor untuk membawa barang-barang logistik ke korban bencana di Palu dan Donggala," kata Baharudin, Rabu (3/10).

Dia meminta kepada relawan yang ingin melintas untuk mampir di Posko Pasangkayu, Sulawesi Barat, agar barang-barang bantuan yang dibawa bisa dikawal sampai tujuan. Selain itu, Polda Sulbar juga mendirikan posko di Pasangkayu untuk mengamankan logistik sampai kepada korban bencana yang memerlukan.

Berikut ini nomor kontak Posko Pasangkayu untuk dihubungi:

- Kapolres AKBP Made Ari 081330989898.

- KASAT BRIMOB SULBAR KBP Anis Prasetyo 0811759495.