BNN Sulsel: Mafia Narkoba di Makassar Menyasar Anak Sekolah

Konten Media Partner
7 Agustus 2018 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BNN Sulsel: Mafia Narkoba di Makassar Menyasar Anak Sekolah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Makassar - Tertangkapnya AL (14 tahun) siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Kota Makassar oleh Tim Opsnal Polsek Tallo, menguak bandar narkoba yang disebutnya dari siswa SD berinisial CI. Dari pengakuan AL, ia memperoleh barang haram jenis sabu tersebut dari CI, rekan bermain yang merupakan pelajar SD di Makassar.
ADVERTISEMENT
Dari tangan pelaku AL, ditemukan sabu yang telah dibuang disemak-semak di Kampung Gotong, Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo Makassar, Senin (6/8) dini hari pukul 02.04 WITA.
Kepala Bidang Pencegahan BNN Sulsel, Jamaluddin, mengatakan jika kasus ini sudah disusupi mafia dengan memperalat anak sekolah. Hal ini terjadi karena tak mungkin anak SD dapat barang haram tersebut kalau bukan ada yang pengaruhi.
"Ada Mafia sekarang yang sudah menyusup ke Makassar mencoba menyasar ke anak sekolah. Nah ini yang terjadi anak SD sudah jadi bandar, dari mana dapat barang mahal begitu," kata Kabid Pencegahan BNN Sulsel kepada Makassar Indeks, Selasa (7/8).
Jamaluddin mengatakan jika kejadian ini juga pernah terjadi, di mana orang tua yang mengajari anaknya untuk mengedarkan sabu di Jalan Kadea Makassar. Selain itu, ia juga menuturkan fenomena bandar narkoba di kalangan anak sekolah kini sudah mulai masuk di Makassar.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan kali pertama terjadi, bahkan pernah kan di jalan Kandea Makassar dan juga di Kabupaten Sidrap yang bawa sampai 14 gram Sabu semuanya kategori anak yang mngedarkan sabu, jadi ini sudah di susupi Mafia. Untuk itu tetap waspada," kata Jamaluddin.
Jamaluddin menambahkan jika di pusat rehabilitasi di Baddoka Makassar juga ada sekitar 10 anak.
"Nah sekarang di Baddoka sudah 10 anak yang direhab, semuanya anak-anak yang kecanduan mulai dari lem hingga pengguna jenis sabu," katanya.
Untuk diketahui sebelumnya, AL yang masih berstatus pelajar sederajat SMP tersebut di hadapan Mapolsek Tallo mengakui jika sabu yang dimilikinya berasal dari rekannya yang diketahui merupakan seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar.
ADVERTISEMENT
AL menyebut nama-nama pelaku di hadapan anggota polisi ia mengatakan RE alias CI merupakan sahabatnya yang memberikan barang haram tersebut untuk dijualnya dengan seharga Rp 200 ribu.
Ia membuat geger saat menyebut barang haram miliknya CI yang merupakan siswa SD bahkan ia pun dimintai mencari pelanggan dan menjual satu kemasan narkoba itu seharga Rp200 ribu.
"Menurut keterangan AL bahwa barang tersebut diperoleh dari RE, dan disuruh jualkan Rp 200 ribu. Jika terjual langsung bagi uang masing-masing Rp 100 ribu," ujar Kapolsek Tallo, Kompol Amrin AT.
Selanjutnya, tim Opsnal Polsek Tallo kembali membawa melakukan pengembangan kasus narkoba yang melibatkan siswa SD. Targetnya menciduk CI yang diduga berada di kediamannya. 
ADVERTISEMENT
Namun sayang, saat kepolisian tiba di rumah tersebut, polisi hanya menemukan orang tua oknum murid SD tersebut, inisial Daeng Ag.
"Katanya CI belum pulang dan dilakukan pemeriksaan tidak ada, menurut keterangan orang tuanya, CI masih sekolah di bangku SD dan merupakan teman bermain AL," kata Amrin.
Dikabarkan pula jika Sulsel masuk dalam urutan ke-6 soal peredaran narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa dari 18 provinsi di Indonesia. Hingga kini diberitakan jika masih ada anak-anak umur 10 tahun yang sudah terlibat narkoba di Sulsel.