Januari 2019, Di Sulsel Korban DBD 8 Orang Meninggal Dunia

Konten Media Partner
4 Februari 2019 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah balita menderita penyakit DBD yang dirawat di RS Salewangang Maros.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah balita menderita penyakit DBD yang dirawat di RS Salewangang Maros.
ADVERTISEMENT
Makassar -- Sebanyak 8 orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selama Januari 2019. Data tersebut berasal dari Posko DBD Dinas Kesehatan Sulsel.
ADVERTISEMENT
"Jumlah kematian terbanyak di Kabupaten Pangkep ada 3 orang meninggal dunia," kata Pelaksana Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Bachtiar Baso, Senin (4/2). Baso mengatakan semua korban meninggal dunia berasa dari beberapa sejumlah daerah, yaitu 1 orang dari Kabupaten Maros, 2 orang dari Kabupaten Soppeng, 1 orang dari Kabupaten Wajo, 3 orang dari Kabupaten Pangkep, dan 1 orang dari Makassar.
Dinas Kesehatan Sulsel, kata Baso, membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) untuk penanggulangan dan antisipasi kejadian lanjutan atas DBD di Sulsel. Menurut Baso, tim tersebut akan siaga selama 1x24 jam.
"Ini keprihatinan kita untuk mewaspadai di Dinas Kesehatan, kami ada namanya Tim Gerak Cepat. Di Sulsel, seluruh rumah sakit untuk mengantisipasi jika terdapat kasus DBD untuk segera ditangani," ujar Baso.
ADVERTISEMENT
"Di Sulsel ada 105 rumah sakit dan kami minta rumah sakit yang ada di Sulsel memberikan ruang kepada seluruh penderita demam berdarah. Tidak boleh satu pun rumah sakit melakukan penolakan," sambungnya.
Baso berpendapat jika sakit DBD tidak ditangani dengan cepat, maka akan berakibat fatal. dia juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terlebih saat ini masih musim hujan.
"Kepada masyarakat hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan, apalagi di musim penghujan ini, untuk menghindari gigitan nyamuk," ujar Baso.