Jejak Sejarah Masjid Tua Jerra'e Pangkep yang Berusia 410 Tahun

Konten Media Partner
24 Mei 2019 14:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Tua Jerra'e di Kabupaten Pangkep (Makassar Indeks).
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Tua Jerra'e di Kabupaten Pangkep (Makassar Indeks).
ADVERTISEMENT
Pangkep -- Terletak di Desa Allakuang, Kecamatan Maritengngae, Sidrap. Masjid tua yang berdiri kokoh dengan model piramid ini ternyata dikenal dengan keberadaan tiang penyangga yang terbuat dari tanaman cabai atau lombok.
ADVERTISEMENT
Menjadi salah satu masjid tertua di Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan usia 410 tahun, Masjid Tua Jerra'e menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Masjid ini konon didirikan pada tahun 1016 hijriah atau 1609 Masehi dan diyakini menjadi salah satu pusat peradaban Islam di Sulsel kala itu.
Masjid Tua Jerra'e merupakan empat mesjid tertua di Sulsel didirikan oleh Addatuang Sidenreng La Patiroi, Syeh bojo, dan Nene' Mallomo setelah satu tahun masuknya Islam di Sidenreng.
Meski beberapa bagian masjid tersebut telah direnovasi, namun sama sekali tidak mengurangi nilai histori yang dimilikinya. Salah satunya keberadaan tiang penyangga masjid yang diyakini terbuat dari batang cabai dan menurut warga setempat disebut kayu ladang.
ADVERTISEMENT
Menurut cerita, empat tiang penyangga masjid berbahan kayu ladang (cabai) diambil dari kawasan Gunung Nepo yang terletak di Kecamatan Panca Lautang, Sidrap.
Tak hanya itu, di dalam masjid juga terdapat keranda jenazah yang terbuat dari kayu dan bertuliskan kaligrafi ayat kursi. Konon ceritanya, dahulu keranda tersebut kerap bergerak sendiri seakan memberikan kabar jika ada warga sekitar masjid yang akan meninggal dunia.
Tak sampai di situ, keberadaan makam Syech Bojo beserta para kerabatnya juga bisa dijumpai tepat di area belakang Masjid Tua Jerra'e. Makam penyebar agama Islam di Sidrap tersebut hingga saat ini masih kerap ramai dikunjungi masyarakat.
Kesakralan Masjid Tua Jerra'e hingga saat ini masih lestari oleh masyarakat setempat. Hampir setiap bulan suci Ramadan, masjid tua itu padat digunakan salat berjamaah meski ada masjid lain di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, masjid tersebut memiliki usia yang hampir sama dengan masjid yang ada di Kabupaten Gowa, yaitu Masjid Katangka dan Masjid Jami Palopo yang berada di Kota Palopo.
Masjid Tua Jerra'e ini sudah berulangkali di renovasi namun sampai saat ini tidak mengurangi nilai histori yang dimilikinya.
Imam Masjid Tua Jerra'e, Haji Indar, mengatakan masjid itu pertama kali didirikan oleh Abdullah atau Syech Bojo, Lapatiroi, dan La Pagala alias Nene Mallomo saat menyiarkan Islam di daerah Sidrap.
Ia menceritakan bahwa sekitar tahun 1607 M, Addatuang Sidenreng I La Patiroi beserta Nenek Mallomo (La Pagala) dan Syeh Bojo bahu membahu membangun masjid yang sekarang di tempatinya tersebut.
Dari riwayat itu pula, terpancak 4 pilar dari pohon cabai dan atapnya bersusun tiga menyerupai Masjid Demak di Jawa.
ADVERTISEMENT
"Jadi ceritanya ada empat kayu pohon cabai dulunya diambil dari Gunung Nepo (Kecamatan Panca Lautan) dan diangkat sekaligus oleh salah seorang di antara mereka, dan hingga saat ini belum pernah diganti," pungkas Imam Masjid, Indar, (24/5).