news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Guntur, Pencetus Kampung Mualaf di Sulawesi Selatan

Konten Media Partner
4 Maret 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampung Muallaf Desa Betteng, Kabupaten Pinrang (Makassar Indeks).
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Muallaf Desa Betteng, Kabupaten Pinrang (Makassar Indeks).
ADVERTISEMENT
Pinrang -- Guntur (51), warga Kampung Mualaf yang terletak di Desa Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, memiliki cerita menarik tentang kampung unik ini.
ADVERTISEMENT
Seperti namanya, kampung tersebut sebagian besar dihuni oleh warga desa yang sudah berpindah agama.
Guntur yang lekat dilabelkan warga sebagai tokoh masyarakat di Kampung Mualaf, mengaku sudah 10 tahun menetap di kampung itu. Ia sendiri memiliki peran penting atas tersedianya lahan kampung mualaf tersebut.
Kepada Makassar Indeks, pria yang sebelumnya bertempat tinggal di Dusun Makkula, Desa Mesakada, menceritakan awal mulanya ia berada di desa tersebut dan menjadi mualaf.
Kampung Muallaf, Desa Betteng Kabupaten Pinrang (Makassar Indeks).
"Awalnya daerah Makkula itu daerah transit, dimana agama non muslim itu lebih mendominan, sedangkan yang beragama Islam itu hanya sekitar 5 persen saja dari jumlah penduduk yang ada disana. Desa kami banyak dikunjungi oleh orang-orang dari luar bahkan dari negara China dan negara Eropa sempat datang juga berkunjung," kata Guntur.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 51 tahun itu sendiri memeluk Islam berkat bimbingan tetangganya yaitu Ibu Mirna dan suaminya, yang saat itu memang beragama Islam dan tinggal di wilayah tersebut.
Selama 10 Tahun lamanya beragama Islam, Guntur belum banyak tahu tentang Islam karena minimnya tenaga pengajar dan juga masyarakat disana belum terlalu mendalami soal Islam. Sehingga Guntur agak kesulitan dalam mempelajari Islam.
Sejak Guntur masuk Islam, tak disangka beberapa warga desa ikut mendalami ajaran agama Islam.
Tak jarang juga warga masih kesulitan jika ingin beribadah seperti sholat karena harus berjalan jauh, sehingga harus ke kampung sebelah jika ingin beribadah di Mesjid.
Tak lama kemudian, Yayasan Darussalam Pinrang pun berkunjung ke Desa Makkula dan berdiskusi dengan umat muslim yang ada disana.
ADVERTISEMENT
Guntur pun meminta untuk disediakan lahan khusus untuk warga yang sudah beragama atau sudah masuk Islam untuk mereka tinggal, agar mempermudah mereka untuk saling mendukung dan belajar agama Islam lebih dalam.
"Bersyukur Pak Farid dari Yayasan Darussalam saat itu menyetujui untuk membeli lahan seharga Rp 110 juta di daerah Betteng, Kecamatan Lembang untuk di wakafkan kepada masyarakat Makkula atau pun masyarakat sekitar desa lain yang telah beragama Islam dan di persilahkan untuk membangun dan tinggal disana maka lahan itu disebutlah Kampung Muallaf," cerita Guntur kepada Makassar Indeks, Minggu (3/3).
Kampung Mualaf berdiri sejak 4 bulan yang lalu. Lahan tersebut dapat dibangun sebanyak 40 unit rumah. Kini baru sekitar 20 unit rumah yang sudah berdiri dan 1 unit Mushallah sederhana.
ADVERTISEMENT