Akun WhatsApp Pangdam XIV Hasanuddin Dikloning, 3 Pelaku Ditangkap

Konten Media Partner
10 Desember 2018 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akun WhatsApp Pangdam XIV Hasanuddin Dikloning, 3 Pelaku Ditangkap
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Makassar -- Tiga pelaku yang melakukan penipuan dan menyamar menggunakan akun media sosial WhatsApp (WA) perwira TNI AD hingga Pangdam XIV Hasanuddin ditangkap. Ketiga pelaku tersebut yakni AS, AL, dan IG.
ADVERTISEMENT
Ketiga pelaku tersebut merupakan warga Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Akun kloning yang mengatasnamakan Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi, dilakukan oleh pelaku yang merupakan mahasiswa berinisial IG yang berperan sebagai pengendali jaringan akun kloning.
Sementara, dua pelaku lainnya yakni AS selaku pihak pemilik rekening berperan sebagai pengumpul uang hasil penipuan. Kemudian AL bertugas mengambil uang tersebut.
Mereka diciduk oleh anggota TNI pada 5 Desember 2018 di Palopo dan diinterogasi langsung di Kodam. Selanjutnya mereka langsung diserahkan ke pihak kepolisian. "Pelakunya sudah diamankan, tim Cyber Kodam XIV Hasanuddin pun langsung melacak keberadaan pelaku dan dalam waktu lima hari pelaku tertangkap berjumlah tiga orang," kata Kapendam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Alamsyah.
ADVERTISEMENT
Menurut Alamsyah, para pelaku tersebut nekat melakukan hal tersebut dengan cara mengambil dan menggunakan foto pejabat TNI berpangkat perwira tinggi. Tak hanya itu, mereka juga ada yang menggunakan jabatan Pangdam sebagai profil di akun penipuan.
"Modus penipuannya dengan minta pulsa dan minta transfer uang kepada para pejabat lingkup TNI AD," ujarnya, Senin (10/12).
Berdasarkan keterangan pers, Kapendam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Alamsyah, mengatakan pelaku ternyata menggunakan jaringan terorganisir dalam menjalankan aksinya. Jaringan pelaku ternyata tak hanya berada di Sulawesi Selatan (Sulsel), tapi juga di berbagai daerah di Indonesia.
Kodam XIV Hasanuddin terus melakukan pengembangan untuk mengungkap pelaku lainnya yang disinyalir menjadi induk dari jaringan yang digunakan para pelaku. Alamsyah menambahkan jika pelaku diduga bekerja sama dengan pihak lain yang memiliki alat atau sistem IT yang canggih.
ADVERTISEMENT