Pengungsi Wamena Asal Luwu Raya Terserang Demam dan Batuk

Konten Media Partner
14 Oktober 2019 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Basmin Mattayang sambut warga asal Luwu dari Wamena di Rumah Jabatan Bupati Luwu, (Makassar Indeks).
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Basmin Mattayang sambut warga asal Luwu dari Wamena di Rumah Jabatan Bupati Luwu, (Makassar Indeks).
ADVERTISEMENT
Luwu -- Sebanyak 38 warga asal Luwu Raya yang mengungsi akibat kerusuhan di Wamena Papua, telah tiba di rumah jabatan (rujab) Kabupaten Luwu, Minggu malam (13/10). Kedatangan para pengungsi disambut Bupati Luwu Basmin Mattayang.
ADVERTISEMENT
Warga asal Luwu tiba menggunakan bus Damri dari bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Warga asal Luwu raya ini tiba pukul 23:45 Wita di Rujab Bupati di Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu.
38 warga pengungsi asal Wamena, kini sudah berada di Rumah Jabatan Bupati Luwu.
Dari 38 warga Luwu Raya ini terdiri dari 30 warga Kabupaten Luwu, 6 orang warga Mangkutana Kabupaten Luwu Timur dan 2 orang warga Bone-bone Kabupaten Luwu Utara.
30 orang warga Kabupaten Luwu ini masing-masing berasal dari Padangkalua 5 orang, Lengkong 1 orang, Padang Sappa 10 orang, Bala Batu 2 orang, Kariako 9 orang, Larompong 1 orang, Tanjung 1 orang dan Mario 1 orang.
"Alhamdulillah keluargaku semua telah tiba dengan selamat kembali ke kampung halaman. Walaupun kita telah tertimpa musibah tetapi patut disyukuri karena kita masih bisa kembali dengan sehat walafiat dan bisa bertemu dengan keluarga."
ADVERTISEMENT
"Terus terang, semenjak pemberitaan kerusuhan Wamena muncul di berbagai media cetak dan elektronik, kami pemerintah kabupaten Luwu sangat gelisah memikirkannya dan selalu diskusi bagaimana penanganan pengungsi pasca kerusuhan tersebut, sehingga kami langsung mengirimkan tim kemanusiaan untuk terjun langsung ke lokasi dan memberikan bantuan ala kadarnya serta obat-obatan sekaligus melakukan pendataan', kata Mattayang.
Bupati Basmin Mattayang sapa warganya di rujab Bupati Luwu, (Makassar Indeks).
Sementara itu, Ketua Tim kemanusiaan Pemkab Luwu, dr. Daud Mustakim yang mendampingi rombongan mengatakan warga Luwu asal Wamena ini masih memerlukan pendampingan medis.
"Penyakit yang banyak menyerang para pengungsi adalah demam, batuk yang disebabkan oleh kelelahan dan trauma terhadap kejadian yang menimpa mereka. Selanjutnya, dalam seminggu kedepan mereka harus kembali diperiksa kesehatannya untuk menghindari timbulnya penyakit malaria bawaan dari Papua," terang Daud.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Dinas Kesehatan sudah mengeluarkan instruksi ke puskesmas-puskesmas untuk melayani para pengungsi.
"Dan jika ada yang tidak mampu ke Puskesmas, pemerintah setempat perlu melakukan koordinasi agar petugas medis yang terjun langsung ke rumah mereka," tambahnya.
Nurhayati, salah seorang pengungsi asal Balabatu Kecamatan Bajo, bersyukur atas kepulangannya ke kampung halaman. Saat kerusuhan terjadi, harta benda termasuk rumahnya hancur karena dibakar oleh para perusuh.
"Kami sangat bersyukur atas kepedulian Pemerintah Kabupaten Luwu yang mengirim timnya ke tempat pengungsian untuk membantu kami dan memfasilitasi kami untuk bisa kembali ke kampung halaman dan bertemu kembali dengan keluarga di sini," ujar Nurhayati.
Usai diterima oleh Bupati Luwu, warga Luwu Raya tersebut kemudian diantar ke rumah masing-masing menggunakan bus damri milik Dinas Perhubungan kabupaten Luwu dan sebagian lagi dijemput langsung oleh keluarganya.
ADVERTISEMENT