Polisi Selidiki Robohnya Menara BTS yang Timpa Gedung SD di Maros

Konten Media Partner
14 Agustus 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara BTS menimpa SDN 240 Baddo-Baddo Mandai Maros. (Makassar Indeks).
zoom-in-whitePerbesar
Menara BTS menimpa SDN 240 Baddo-Baddo Mandai Maros. (Makassar Indeks).
ADVERTISEMENT
Makassar - Pihak kepolisian Polres Maros dan Polsek Mandai melakukan penyelidikan terkait kasus robohnya menara telekomunikasi, yang diduga milik XL Axiata, yang terjadi di SDN Baddo-baddo Mandai Maros, di Dusun Ba’do, Desa Baji Ma’ngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Selasa pagi (14/8).
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Deni Eko Prasetyo, membenarkan jika jatuhnya menara BTS di belakang sekolah dasar tersebut sedang dalam tahap penyelidikan.
Tiang menara BTS patah dan menimpa bangunan sekolah dan beberapa siswa yang sedang berada di halaman SDN 240 Baddo-Baddo.
Polisi telah memeriksa saksi atas insiden tersebut, beberapa di antaranya guru dan juga warga sekitar dimintai keterangan.
"Penyidik sudah memeriksa saksi ambruknya tower telekomunikasi itu," kata Iptu Deni Eko Prasetyo, Rabu (14/8).
Tidak hanya itu, SOP dari menara telekomunikasi tersebut juga diselidiki, karena jarak pendirian menara yang terlalu dekat dari keramaian. "Jelas pendirian tower kita selidiki, karena berdekatan sekali dengan keramaian apalagi sekolah," tambahnya.
Sementara dalam penyelidikan, pihak sekolah meliburkan siswanya sejak peristiwa yang terjadi kemarin. Aktivitas belajar dan mengajar pun tak berlangsung hingga saat ini.
Tiang menara BTS menimpa bangunan Sekolah SDN 240 Baddo-Baddo.
"Kita liburkan dari kemarin setelah kejadian. Jadi kami pulangkan dan termasuk hari ini mereka libur sementara," kata Ida, salah satu guru SDN 240 Baddo-baddo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa warga juga sempat mengeluhkan pendirian menara tersebut. Pasalnya, menara berada dekat dengan lingkungan sekolah dan pemukiman warga. "Ini memang warga ada yang pernah melapor, Pak. Kondisinya ini tower yang sudah dilihat berbahaya," kata Kepala Desa Baji Mangngai, Maros.
Sebelumnya, pihak Regional Coorporate Communications East Region XL Axiata, Ibnu Syahban, mengatakan jika pihak perusahaannya sebagai penyewa tower, bukan pemilik. Demikian, pemeliharaan dan pembangunan tower menjadi tanggung jawab perusahaan pemilik tower.
"Itu bukan tanggung jawab XL," ujarnya.
Berikut nama-nama siswa/i yang dirawat di Rumah Sakit Wahdin Sudirohusodo Makassar:
1. Sdri. Khodijah Rafa Nur (dirujuk RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar).
2. Sdri. Adinda Sri Rahmayani (dirujuk RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar).
ADVERTISEMENT
3. Sdri. Riza Wahyuni (dirujuk RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar).
4. Sdr. Abrisam Bangga Arbani (dirujuk RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar).
5. Sdr. Muhammad Sultan Ali Ashary (dirujuk RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar).