Sebelum Meninggal, Pendaki asal Bulukumba Alami Pusing dan Sesak Nafas

Konten Media Partner
28 Januari 2019 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebelum Meninggal, Pendaki asal Bulukumba Alami Pusing dan Sesak Nafas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Makassar -- Pendaki perempuan yang meninggal di Gunung Lompobattang, yakni Nurmia (40 tahun) sebelum meninggal mengalami pusing dan sesak nafas. Hal tersebut dikatakan anaknya yang sempat mendaki bertiga bersama pamannya.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang merupakan warga Bonto Jammu Desa Bontolohe, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba ini meninggal diantara pos 9 dan pos 10. Anaknya Muh Tolla (17) menuturkan jika ibunya sempat merasakan pusing dan sesak nafas usai melaksanakan sholat dhuhur.
Dimana sebelumnya para pendaki tersebut bersama keluarga mendaki bersama selama kurang lebih 24 jam, mereka menempuh jarak lebih dari 20 kilometer untuk mencapai puncak gunung yang memiliki ketinggian 2.830 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut) tersebut.
Kepala Dusun Bonto Jammu, Andi Irvan menceritakan jika anaknya almarhum mengatakan jika ibu Muh Tolla, yakni Nurmia baru datang dari Malaysia dan berkeinginan untuk mendaki gunung. "Mamanya itu baru pulang dari malaysia, dan mau katanya mendaki gunung sama keluarganya"kata Kepala Desa Bonto Jammu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu diceritakan anaknya, jika sebelum meninggal Muh Tolla dan pamanya menuntun dengan ayat syahadat dan bacaan Alquran sebelum ibunya meninggal karena sesak nafas. Mengetahui jika Nurmia meninggal, keduanya memutuskan kembali turun dari puncak gunung dan mengabari warga dan pemerintah setempat jika Nurmia meninggal.
Kini jenasah Nurmia telah disemayamkan di rumah duka di desa Bonto Jammu Desa Bontolohe, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.