Unhas Gelar Diskusi Solusi Sampah Nasional di Gedung IPTEK

Konten Media Partner
18 Februari 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu (Int).
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu (Int).
ADVERTISEMENT
Makassar -- Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar diskusi solusi sampah nasional. Dimana kegiatan diskusi tersebut digelar di IPTEK Kampus Unhas, Makassar, Senin (18/2).
ADVERTISEMENT
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomaritim), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI).
Mereduksi pencemaran sampah plastik melalui konsep 3 R yakni Reduce-Reuse-Recyle menjadi tema diskusi sampah nasional 2019, yang diselenggarakan kampus Unhas.
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu dalam sambutannya mengatakan, isu sampah menjadi persoalan dunia, dan program daur ulang pun telah diterapkan di negara lain. Sebab jika sampah plastik tidak ditangani, maka akan berdampak serius terhadap kondisi laut.
“Saat ini pencemaran laut akibat sampah plastik sudah menjadi perhatian masyarakat di tingkat lokal maupun nasional. Di kampus sendiri, banyak hal yang telah dilakukan civitas akademika untuk melawan sampah plastik. Salah satunya menjadi penggiat untuk dapat menyadarkan masyarakat agar mengelola sampah plastik, termasuk membangun entreprenur mahasiswa bahwa sampah bisa menjadi bisnis,” kata Dwia.
ADVERTISEMENT
Kasubid Restorasi, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sapta Putra Ginting mengatakan, pemerimntah telah melakukan berbagai langkah dalam menanggulangi pencemaran laut akibat sampah plastik.
Salah satu yang menjadi fokus utama, kata dia, adalah dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada kelompok-kelompok masyarakat di sekitar pelabuhan perikanan terkait pengelolaan daur ulang sampah plastik.
“Laut kita memang banyak sampahnya. Jumlah sampahnya sekitar 8 juta ton setahun. Sampah dari darat masuk ke laut ini harus dikurangi dan yang sudah terlanjur masuk ke laut harus diambil atau dibersihkan. Sebab jika tidak dilakukan hal itu, maka akan berdampak serius terhadap ekosistem laut. plastik itu menutupi akar-akar pernafasan mangrove. sehingga pertumbuhannya terganggu dan populasi ikan akan menurun,” papar Sapta.
ADVERTISEMENT
Sementara, Ketua P Diskusi, Muhammad Irwan berharap, kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk merancang dan mengimplementasikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik pengelolaan sampah.
“Kita berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa bisa dilibatkan dalam upaya meliterasi masyarakat terkait upaya mengurangi pencemaran laut akibat sampah plastik,” kata Irwan.