Malang Macet Karena Banyak Maba? Ini Solusi Jitu Universitas Brawijaya

MalangTODAY
MalangTODAY.NET - Get the latest trending and all the things that happening in Malang Dari sudut pandang anak muda - Menginspirasi Indonesia
Konten dari Pengguna
13 Juli 2018 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MalangTODAY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
MALANGTODAY.NET– Kemacetan di Kota Malang hingga sekarang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang masih belum terselesaikan. Banyak hal yang menjadi penyebab kemacetan, salah satunya adalah banyaknya mahasiswa baru (maba) yang menyerbu kota berjuluk kota pendidikan ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dihimpun oleh TIM MalangTODAY, setidaknya ada 22.687 mahasiswa baru yang masuk ke kota Malang pada tahun 2018 ini.
Kedatangan maba beserta tunggangannya, baik sepeda motor hingga mobil tentu secara langsung tentu akan menambah jumlah populasi kendaraan di Kota Malang. Jika ini terus dibiarkan mungkin menjadi masalah serius di kemudian hari dan bisa merugikan banyak pihak.
Berbagai solusi pun coba ditawarkan dari stakeholder dinilai belum bisa memecah kemacetan, terlebih di jam-jam sibuk. Namun masalah kemacetan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Semua pihak harus turut adil bagian dalam menyelesaikan masalah ini. Termasuk pimpinan-pimpinan universitas yang harus turun tangan.
Seperti yang sudah dan tengah dilakukan oleh pimpinan Universitas Brawijaya. Sejak beberapa tahun terakhir salah satu kampus favorit ini memiliki peraturan pembatasan kendaraan bermotor terutama untuk maba.
ADVERTISEMENT
“Salah satu simpul kemacetan di Kota Malang yang paling dekat dengan UB adalah kawasan Jalan Sukarno hatta. Oleh sebab itu kami universitas brawijaya juga ikut memikirkan bagaimana cara meminimalisir hal tersebut,” ungkap Rektor Universitas Brawijaya Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS beberapa waktu lalu saat ditemu Tim MalangTODAY.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini sedang memberlakukan kebijakan pembatasan penggunaan sepeda motor bagi mahasiswa baru 2018.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Nuhfil itu mengungkapkan bahwa kebijakan tentang larangan membawa motor bagi mahasiswa baru ini tidak berlangsung lama namun hanya dalam kurun waktu satu tahun. Dan hal ini dinilai oleh Nuhfil cukup mampu meminimalisir kemacetan yang ditimbulkan oleh mahasiswa baru yang juga merupakan pendatang dari luar kota malang.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibenarkan oleh Humas UB Kotok Gurito. “Hal ini sebenarnya adalah kebijakan lama dan sudah berjalan sekitar 5 sampai 6 tahun yang lalu. Dan untuk kedepannya, UB tetap akan ikut andil memperhatikan masalah kemacetan di Kota Malang,” pungkasnya.
Reporter: Choirul Anwar
Editor : Endra Kurniawan