5 Cara Mencegah Bullying pada Anak

Konten dari Pengguna
6 Oktober 2021 10:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara mencegah bullying pada anak. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara mencegah bullying pada anak. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Bullying adalah tindakan yang akan merugikan anak dan biasanya terjadi di sekolah. Enggak heran, kalau beberapa anak jadi takut ke sekolah karena mengalami bullying.
ADVERTISEMENT
Padahal, masa sekolah seharusnya menjadi masa yang paling menyenangkan bagi anak. Jadi, sebagai orang tua, kita harus tahu bagaimana cara mencegah bullying pada anak.
Saat sekolah, anak-anak seharusnya mulai bisa belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, mengamati lingkungan di sekitarnya, dan berteman dengan anak-anak sebayanya. Jika bullying terjadi, hal ini tentu akan berpengaruh pada perkembangan anak.
Dulu salah satu teman Mama pernah cerita, anaknya sering murung ketika di rumah. Setelah ditelusuri, ternyata anaknya ini jadi korban bully di sekolahnya. Sebagai seorang ibu tentu teman Mama sedih sekali mendengarnya.

Bentuk-bentuk Bullying

Bullying bukanlah hal yang sepele. Sebagai orang tua, Mama-Mama harus mampu mengajarkan anak bahwa bullying bukanlah sesuatu yang normal. Beri tahu anak bahwa bullying bisa banyak bentuknya, baik verbal maupun tindakan. Ini juga yang sering Mama ajarkan pada anak-anak di rumah.
ADVERTISEMENT
Dalam bentuk verbal, bullying biasanya berbentuk ejekan. Misalnya anak diejek "si gendut" "si hitam" dan lain sebagainya. Kalau dibiarkan, bisa-bisa rasa percaya diri si kecil jadi menurun, Ma.
Selain bentuk verbal, bullying juga bisa terjadi dalam bentuk fisik. Misalnya anak dicubit atau didorong. Hal ini tentu harus dijauhkan dari anak-anak agar ia nyaman bersekolah.
Nah untuk itu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah bullying pada anak.

Cara Mencegah Bullying pada Anak

Ilustrasi bullying pada anak. Foto: Freepik
1. Ajari Anak untuk Melawan
Melawan di sini maksudnya bukan hal yang menjurus pada hal negatif ya, Ma. Maksudnya, anak-anak harus diajari kalau mereka tidak suka akan sikap temannya maka ia harus berani untuk bicara.
Misalnya ketika anak diejek atau melihat temannya diejek oleh anak lain. Kamu bisa ajarkan anak untuk berkata seperti "Hentikan!". Mama-Mama juga perlu ajarkan pada anak jika mengejek teman bukanlah sikap yang terpuji.
ADVERTISEMENT
2. Minta Anak Menghibur Anak yang Diganggu
Saat melihat temannya diejek, kamu bisa mengajarkan anak untuk peduli dengan sesama. Misalnya dengan menghibur dan menemani anak yang diejek.
Dorong anak untuk mendekati teman sebayanya, menawarkan dukungan, dan memberi tahu mereka bahwa mereka sama sekali tidak pantas menerima apa yang terjadi pada mereka.
Anak-anak mungkin tidak dapat menyelesaikan masalah, tetapi mereka dapat membantu anak lain melewati rasa sakit dengan menghibur mereka.
Respons sederhana seperti ini benar-benar menunjukkan kepada orang itu bahwa mereka tidak sendirian dan ada seseorang yang peduli.
3. Berita Tahu Anak untuk Melaporkan Bullying
Tindakan bullying mungkin akan terus terjadi jika tidak ada teguran dari orang dewasa. Bagaimanapun juga anak-anak masih butuh bimbingan dalam menyelesaikan masalah mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, penting memberi tahu anak agar terbuka dan melaporkan tindakan bullying, baik pada orang tua atau guru di sekolahnya.
4. Latih Empati di Rumah
Hal yang tak kalah penting adalah untuk mengajarkan anak bagaimana cara untuk berempati dengan teman-temannya. Pastikan anak terbuka dengan orang tua untuk memulai percakapan yang jujur.
Mungkin anak tidak mengalami bullying, tapi ia menyaksikan salah seorang temannya di-bully. Jika anak sudah memiliki rasa empati, dia akan membantu anak lain agar terhindar dari bullying dan tidak mungkin juga akan menjadi pelaku bullying.
5. Biarkan Anak Tahu Mereka Selalu Didukung
Ilustrasi orang tua mendengarkan cerita anak. Foto: Shutterstock
Saat di-bully, anak mungkin akan merasa takut untuk melawan dan melindungi dirinya. Ia juga mungkin akan merasa takut untuk melaporkan tindakan bully yang ia alami. Di sinilah peran orang tua dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Mama harus mengajarkan anak untuk berani terbuka menceritakan segala tindakan bully yang ia alami atau ia saksikan. Selain itu, penting untuk meyakinkan anak kalau kamu akan selalu mendampinginya sehingga anak akan mendapatkan keberaniannya karena merasa terlindungi.
(RPR)