7 Kekurangan Bayi Prematur

Konten dari Pengguna
6 Oktober 2022 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kekurangan bayi prematur (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekurangan bayi prematur (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Mama-mama apakah sudah mengetahui apa saja kekurangan bayi prematur? Sebagaimana diketahui, bayi prematur membutuhkan perawatan medis yang lebih serius hingga nanti kondisinya menjadi stabil.
ADVERTISEMENT
Bayi prematur merupakan bayi yang lahir di sebelum minggu 37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Kondisi ini bisa saja terjadi ketika kontraksi rahim mengakibatkan lebih cepat terbukanya serviks atau leher rahim. Sehingga membuat janin memasuki jalur kelahiran.
Sebenarnya di masa-masa akhir kehamilan ini merupakan periode yang penting bagi ibu hamil dan janin. Di mana pada fase ini, berbagai organ vital bayi sedang berkembang mencapai sempurna, seperti otak, jantung, ginjal, serta paru-paru.
Maka dari itu, bayi yang lahir prematur tentu akan lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan. Mulai dari organ tubuh yang belum sempurna sampai suhu tubuhnya yang belum stabil, karena tidak memiliki waktu lebih lama di dalam janin.
Lantas, apa saja sih kekurangan dari bayi prematur yang perlu orang tua ketahui? Yuk, simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber!
ADVERTISEMENT

Kekurangan Bayi Prematur

1. Suhu Tubuh yang Belum Stabil

Ilustrasi kekurangan bayi prematur (Sumber: Pexels)
Melansir laman Medicine Net, salah satu masalah utama dari bayi lahir prematur adalah suhu tubuhnya yang belum stabil. Sehingga dia bisa mengalami penurunan suhu di bawah normal, yakni kurang dari 36,5 derajat Celsius.
Adanya perubahan suhu yang mendadak ini dapat mengakibatkan bayi menjadi kekurangan oksigen, tubuh bayi membiru, lemas, pucat, hingga sesak napas.

2. Risiko Gawat Napas

Bayi yang lahir di bawah usia 37 minggu lebih rentan mengalami Respiratory Distress Syndrome atau sindrom gawat napas.
Hal ini mengingat paru-parunya belum matang secara sempurna dan bisa mempengaruhi saluran pernapasannya.

3. Bayi Kuning

Ilustrasi kekurangan bayi prematur (Sumber: Pexels)
Organ lainnya yang belum sempurna saat bayi lahir prematur adalah hati. Mengingat organ hati yang belum maksimal, bayi prematur pun bakal lebih berisiko terkena sakit kuning. Sehingga diperlukan penanganan khusus.
ADVERTISEMENT

4. Asma

Saluran pernapasan bayi memang belum sepenuhnya optimal, sampai akhirnya di usia kehamilan sekitar 39 minggu. Sebenarnya telah banyak juga penelitian yang menyatakan, bayi yang lahir di usia 39 lebih baik karena organ pernapasannya yang telah lebih matang.
Sementara itu, pada bayi prematur tentu akan berisiko terserang penyakit asma karena pernapasannya yang belum sempurna. Bisa jadi pula, saat lahir, bayi prematur terkena apnea, atau henti napas selama 20 detik atau lebih.

5. Gangguan Penglihatan dan Pendengaran

Bayi yang lahir lebih cepat dari perkiraan lahirnya pun bisa berdampak pada gangguan penglihatan serta pendengarannya. Bahkan, beberapa bayi prematur bisa mengalami masalah pada retina matanya.

6. Gangguan Kecerdasan

Ilustrasi kekurangan bayi prematur (Sumber: Pexels)
Menurut laman resmi March of Dimes, bayi yang lahir prematur --apalagi yang lahir di bawah 32 minggu-- berisiko mengalami gangguan pada perkembangan kecerdasannya.
ADVERTISEMENT
Masalah ini pun bisa mengakibatkan si kecil memiliki keterlambatan dalam perkembangan fisik, komunikasi, belajar, hingga sosial.

7. Cerebral Palsy

Masalah pada otak maupun saraf juga bisa dialami oleh bayi prematur. Dalam jangka panjang, bayi prematur bisa juga mengalami cerebral palsy yang memengaruhi otak, tulang punggung, serta saraf pada tubuhnya.
Itu dia beberapa kekurangan bayi prematur yang perlu orang tua ketahui. Bayi prematur memang memerlukan perawatan medis yang lebih serius. Tapi, dengan kemajuan dan teknologi medis saat ini, kebanyakan bayi prematur pun bisa bertumbuh kembang dengan anak yang lahir normal pada umumnya kok.
(AN)