7 Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir yang Ibu Perlu Tahu
Konten dari Pengguna
27 Desember 2022 6:53 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, perawatan kulit bayi baru lahir sebenarnya enggak terlalu sulit loh, Ma. Mengutip laman IDAI, kulit bayi, terutama yang baru lahir, masih sangat halus, lembut, dan belum diproteksi secara maksimal oleh sistem imunitas tubuh.
Meskipun struktur kulit pada bayi sama dengan orang dewasa, namun tingkat maturitas fungsinya masih belum sama.
Tapi, Mama nggak perlu khawatir, karena ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk perawatan kulit bayi baru lahir . Apa saja? Simak lengkapnya berikut ini, yuk Ma!
Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir
Mengutip WebMD, berikut adalah beberapa tips yang dapat Mama-mama lakukan untuk memastikan kulit si kecil tetap halus dan sehat.
1. Hindari Memandikan Bayi Terlalu Sering
Mama-mama tidak perlu memandikan si kecil terlalu setiap hari, ya. Cukup mandikan bayi dua atau tiga kali seminggu. Kecuali, untuk area popok perlu dibersihkan sesering yang diperlukan.
ADVERTISEMENT
Mungkin Mama bertanya, kenapa bayi tidak boleh terlalu sering dimandikan? Soalnya, mandi terlalu sering pada bayi dapat menghilangkan minyak serta zat lain yang melindungi dari infeksi dan iritasi lainnya.
Selain itu, kulit bayi akan menjadi kering dan dapat memperburuk eksim.
2. Kurangi Paparan Sinar Matahari
Jika Mama mengajak si kecil berjalan-jalan, ada baiknya jauhkan bayi dari paparan sinar matahari terik yang menyengat untuk melindungi kulitnya. Mengutip Healthline, Food and Drug Administration (FDA) menyatakan, tabir surya (sunscreen) tidak direkomendasikan pada bayi di bawah usia 6 bulan.
Saat pergi keluar, kamu dapat melakukan tips berikut untuk melindungi kulit bayi:
ADVERTISEMENT
3. Pilih Produk yang Aman
Sampai bayi berusia sekitar satu tahun, sebaiknya gunakan sabun dan sampo yang diformulasikan khusus untuk bayi. Umumnya, produk ini tidak mengandung pewarna, deodoran, alkohol, dan bahan lain yang dapat berbahaya bagi kulit bayi.
4. Hindari Penggunaan Bedak Bayi
Pada zaman dulu, mungkin kamu sudah tidak asing jika melihat wajah bayi yang penuh dengan bedak. Namun, saat ini Mama perlu menghindari penggunaan bedak bayi, ya!
Penggunaan bedak pada bayi bisa berbahaya, karena bisa tanpa sengaja terhirup masuk ke dalam paru-paru si kecil. Jika Mama sudah terbiasa menggunakan bedak bayi, cobalah untuk tidak mengeluarkannya di depan si kecil. Usahakan untuk menjauhkan dari bayi bila ingin memakaikan bedak, dan oleskan tipis-tipis ke kulitnya.
5. Gunakan Lotion untuk Melembabkan
Kulit bayi cenderung kering dan rentan. Jadi, Mama dapat menggunakan lotion untuk bayi saat baru selesai mandi. Pelembab tidak menambah kelembapan pada kulit, tapi mencegah kelembapan di dalam kulit menguap.
ADVERTISEMENT
Kamu dapat mengoleskan pelembab sesering yang diperlukan, Mama juga bisa memberi lapisan lotion yang tebal pada bayi.
6. Rutin Membersihkan Lipatan Kulit Bayi
Area lapisan kulit pada bayi seperti lipatan lengan, paha, dan leher terdiri dari kulit tipis yang mudah iritasi dan rentan akan ruam. Ini akan menjadi masalah besar ketika bayi menginjak usia tiga bulan.
Ketika berusia tiga bulan, bayi biasanya mulai mengeluarkan air liur lebih sehingga memicu kulit kemerahan dan mengelupas. Untuk mencegah kemerahan, lecet, dan kulit terkelupas, Mama dapat membersihkan area lipatan bayi dua kali sehari dengan air bersih.
7. Perawatan Ekstra untuk Kulit Kering
Ruam yang umum terjadi pada bayi adalah eksim. Ruam kulit kering dan gatal ini sering muncul di pipi dan dahi bayi, tapi bisa juga muncul di area lain. Tanda-tanda dari eksim adalah bercak merah bersisik dan terasa gatal pada kulit kering.
ADVERTISEMENT
Eksim umumnya terjadi pada bayi, biasanya akan muncul pada usia empat atau lima bulan, namun bisa muncul lebih lama dari itu. Sebagian besar kasus eksim dapat diobati dengan obat yang dijual bebas, tapi jika tidak berhasil Mama bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk perawatan lebih lanjut.
(ANS)