Apa Saja Penyebab Inner Child yang Terluka?

Konten dari Pengguna
7 April 2022 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab inner child yang terluka (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab inner child yang terluka (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembahasan terkait inner child belakangan ini marak dibahas, Ma. Dari pertanyaan tentang definisi, hingga pertanyaan terkait apa saja penyebab inner child yang terluka.
ADVERTISEMENT
Inner child masih menjadi pembahasan karena berkaitan dengan kehidupan orang dewasa yang merasa masa kecilnya kurang membahagiakan, kurang stabil, serta mendapatkan sedikit cinta.
Mungkin di sini ada juga Mama-Mama yang memiliki inner child yang terluka? Jika memang ada, sebaiknya jangan dipendam, ya. Inner child yang terluka perlu disembuhkan agar kesehatan mental tetap terjaga dan tidak berdampak pada anak kita kelak.
Mama-mama mau tahu lebih mendalam mengenai inner child? Berikut ini ulasannya.

Apa Itu Inner Child yang Terluka?

Ilustrasi penyebab inner child yang terluka (Sumber: Pexels)
Dikutip dari Psychology Today, inner child yang terluka muncul ketika seorang anak secara emosional dan mentalnya terluka akibat masa lalunya yang buruk, seperti ditelantarkan, atau bahkan mendapat penyiksaan sehingga luka di dalam batinnya belum sembuh.
ADVERTISEMENT
Ketika seorang anak ini tumbuh dewasa, mereka akan tetap merasakan dan membawa luka batinnya yang belum sembuh. Hal ini biasa disebut sebagai unfinished business. Tentunya hal ini bisa berakibat buruk dalam kehidupan personal, Ma.
Dampaknya, ketika individu dengan inner child yang terluka mengalami stres atau tekanan, mereka akan kembali ke perilaku yang sama seperti saat mereka masih kecil. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyelesaian masalah yang dihadapi.

Apa Saja Penyebab Inner Child yang Terluka?

Ilustrasi penyebab inner child yang terluka (Sumber: Pexels)
Trauma yang muncul dalam diri seorang anak bisa disebabkan oleh beragam penyebab, Ma. Tidak semua kejadian luar biasa menyebabkan inner child yang terluka. Akan tetapi, individu yang mengalami kejadian traumatis kemungkinan besar memiliki inner child yang terluka.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Better Help, berikut merupakan beberapa penyebab inner child yang terluka:

1. Perundungan (bullying)

Perundungan di masa kecil tidak bisa diremehkan begitu saja, Ma, karena ternyata dampaknya tidak main-main. Seseorang yang mengalami perundungan dalam bentuk apa pun kelak bisa memiliki inner child yang terluka.

2. Bencana alam

Dahsyatnya bencana alam tak jarang menjadi penyebab munculnya inner child yang terluka. Oleh karena kejadiannya yang sulit diprediksi, efek syok yang akan didapatkan korbannya tentu sangat besar.

3. Kematian orang tercinta

Kematian orang tercinta bisa meninggalkan kesedihan dalam diri seseorang, tidak peduli orang itu sekuat apa. Rasa duka dan kehilangan akan lebih baik jika dilepaskan, bukannya dipendam sehingga tidak menjadi penyebab luka inner child.

4. Kekerasan seksual

Kekerasan seksual yang kerap dialami seseorang tentu akan meninggalkan trauma tersendiri yang akan berefek terhadap inner child. Selain itu, kekerasan bisa terjadi pada siapa saja di mana saja tanpa melihat ras, agama, suku ataupun jenis kelamin.
ADVERTISEMENT

5. Kekerasan dalam rumah tangga

Disakiti oleh orang asing sudah pasti akan melukai hati, apalagi jika yang menyakiti adalah sanak keluarga sendiri yang dekat dengan kita. Pihak yang seharusnya berbagi kebahagiaan dan suka duka justru menjadi faktor terbesar hadirnya kekerasan terhadap anak. Hal ini akan berdampak panjang karena inner child anak tersebut sudah terluka.
Mama, kita tentunya wajib berhati-hati dan selalu waspada terhadap berbagai pemicu munculnya inner child yang tersakiti. Terutama Mama juga berupaya untuk menjaga buah hati sebaik-baiknya. Jadilah orang kepercayaan anak dalam mendengarkan kisah-kisah mereka guna meminimalisir terlukanya inner child anak tersayang.
(SRP)