Apa Saja Perkembangan Motorik Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui?

Konten dari Pengguna
2 Agustus 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa saja perkembangan motorik anak (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa saja perkembangan motorik anak (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Mama lagi ngobrolin soal apa saja perkembangan motorik anak nih dengan suami Mama. Kalau membahas mengenai tumbuh kembang anak, terutama dengan pasangan, memang enggak akan ada habisnya ya, Ma!
ADVERTISEMENT
Melihat si kecil memiliki tumbuh kembang yang optimal merupakan hal yang sangat membahagiakan ya, Ma. Sepertinya kita selalu dibuat takjub dengan segala hal yang terjadi pada diri si kecil. Misalnya, dari yang tadinya baru saja merangkak, eh tanpa terasa sekarang sudah bisa berjalan bahkan berlari.
Tubuhnya pun makin lincah dan aktif bergerak setiap harinya. Membuatmu jadi semakin harus memantau setiap perkembangannya. Nah, salah satu yang paling penting untuk diperhatikan adalah perkembangan motorik yang dimiliki oleh si kecil.
Kalau yang Mama baca dari laman Very Well Family, keterampilan motorik adalah keterampilan yang memungkinkan terjadinya gerakan serta tugas yang kita lakukan setiap hari.
Perkembangan motorik sendiri dibagi menjadi dua jenis, yang pertama adalah motorik halus atau keterampilan yang membutuhkan tingkat kontrol serta presisi yang tinggi pada otot-otot kecil tangan, misalnya saja menggunakan sendok atau garpu.
ADVERTISEMENT
Lalu ada keterampilan motorik kasar yang lebih menggunakan otot-otot besar dalam tubuh guna memungkinkan keseimbangan, koordinasi, waktu reaksi, serta kekuatan fisik sehingga kita bisa melakukan gerakan yang lebih besar, contohnya berjalan dan melompat.
Lantas, apa saja perkembangan motorik anak yang perlu orang tua ketahui? Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Simak selengkapnya di sini, ya!

Apa Saja Perkembangan Motorik Anak?

Ilustrasi apa saja perkembangan motorik anak (Sumber: Pexels)
Biar lebih jelas, Mama akan bagi perkembangan motorik anak ini mulai dari bayi hingga anak menjelang remaja, ya. Berikut adalah detailnya:

Usia Bayi

1. Usia 0-5 Bulan
Di awal kehidupannya, mungkin bayi hanya akan bisa menggerakkan kepala serta kakinya. Tapi lama-kelamaan dia bisa mengangkat kepala, menendang-nendang kaki, menoleh, serta menggeraKkan tangannya.
ADVERTISEMENT
Memasuki usia 3 bulan, bayi sudah bisa semakin bisa menggerakkan tangan serta kakinya. Dia juga bisa mulai menyentuh barang atau apa pun yang ada di sekitarnya.
Kemudian di usia 5 bulan, si kecil akan lebih banyak lagi menggerakkan tubuhnya. Mulai dari meraih sesuatu, berguling, menghentak-hentakkan kaki, serta lainnya.
2. Usia 6-12 Bulan
Sebagian besar bayi usia 6 bulan sudah bisa duduk, meski masih harus dengan bantuan Mama-Mama. Di usia ini, dia pun mulai bisa mengonsumsi makanan padat, di mana gerakan koordinasi antara kepala, leher, serta tangannya pun telah lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Mulai usia 8 bulan, kebanyakan bayi sudah mulai belajar merangkak dengan bantuan lutut dan tangannya. Lalu usia 10 bulan, si kecil sudah bisa belajar berdiri meski harus dengan bantuan dan pengawasan dari Mama-Mama.
ADVERTISEMENT
Usia 12 bulan atau 1 tahun, biasanya bayi sudah mulai belajar berjalan. Selalu awasi ya, Ma, saat si kecil belajar berjalan ini, karena dia masih mudah terjatuh.

Usia Balita

3. Usia 13-18 Bulan
Menurut grafik dari Denver II, bayi di atas usia 12 umumnya sudah bisa memindahkan tubuhnya, misalnya dari tiduran, berguling, lalu berusaha berdiri sendiri.
Mendekati usia 18 bulan, keterampilan motorik anak sudah semakin baik, dilihat dari kemampuannya yang sudah semakin bisa untuk melompat, melempar barang dengan lebih jauh, serta menendang bola.
Si kecil pun mulai terlihat tertarik menyusun barang-barang seperti menyusun balok, buku, atau membuka lembaran buku.
4. Usia 2-3 Tahun
Dibandingkan usia-usia sebelumnya, kamu bisa melihat si kecil telah bergerak semakin aktif dan lincah.
ADVERTISEMENT
Dia umumnya bisa melompat lebih jauh, berlari, hingga berjalan mundur. Anak juga mungkin sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya dengan mengangkat satu kaki selama 1-2 detik.
Gerakan koordinasi matanya pun telah berkembang dengan baik, sehingga kamu bisa melihat kalau dia sekarang mulai senang mencorat-coret atau mewarnai gambar.
5. Usia 4 Tahun
Di usia ini, keseimbangan bagian tubuh anak telah semakin terjaga. Jadi, dia sudah mampu berlari lebih kencang, tapi risiko jatuhnya lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
Usia 4 tahun juga umumnya anak sudah mulai mengenai berbagai macam pola, meniru gambar atau bentuk, serta mampu menyebutkan beberapa anggota tubuh serta menunjukkannya dengan jelas.

Usia Sekolah

6. Usia 5-7 Tahun
Ilustrasi apa saja perkembangan motorik anak (Sumber: Pexels)
Di usia ini, anak umumnya sedang mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah dasar. Melansir laman Very Well Family, dimulai saat umur 5 tahun, biasanya anak sudah bisa memegang pensil, spidol atau alat tulis dengan benar.
ADVERTISEMENT
Dia pun sudah bisa berjalan naik turun tangga sendiri, bisa menari atau membuat gerakan seperti berputar. Si kecil juga sudah lebih mahir juga dalam membaca, menulis, atau menggambar suatu objek.
7. Usia 7-9 Tahun
Memasuki usia ini, si kecil sudah mulai terbiasa dengan rutinitas di sekolah. Kemandiriannya pun telah tumbuh, jadi dia umumnya sudah bisa memakai baju dan sepatu tanpa dibantu.
Buah hatimu pun sudah semakin bisa mengikuti instruksi ketika sendiri atau berada di dalam kelompok. Dia juga sudah bisa menulis lebih rapi dan terstruktur.
8. Usia 9-12 Tahun
Melansir laman Parents, pada usia ini anak biasanya akan mengalami percepatan pertumbuhan atau yang dikenal juga dengan growth spurt.
Menurut laman resmi CDC, anak perempuan di usia 9 tahun sudah ada yang mengalami haid pertamanya, sehingga nantinya terdapat perbedaan soal aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak perempuan dan laki-laki.
ADVERTISEMENT
Sementara anak laki-laki umumnya lebih menyukai aktivitas fisik yang lebih intens, seperti olahraga atau kegiatan yang berada di luar ruangan. Dan anak perempuan mungkin lebih senang dengan kegiatan yang memerlukan kreativitas, seperti membuat prakarya atau memasak.
Itulah dia gambaran mengenai apa saja perkembangan motorik anak. Apabila terdapat hambatan atau gangguan dalam tumbuh kembang si kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter maupun pada ahlinya ya, Ma!
(AN)