Apakah KB Itu Wajib Dilakukan? Simak Penjelasannya

Konten dari Pengguna
3 Oktober 2022 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apakah KB itu wajib dilakukan (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apakah KB itu wajib dilakukan (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Apakah KB itu wajib dilakukan? Bisa jadi pertanyaan ini yang ada di benak Mama-mama yang baru saja melahirkan atau sudah memiliki bayi. Setelah melahirkan si buah hati, tentu kamu berpikiran buat "istirahat" dulu, usai proses kehamilan hingga persalinan yang sangat menguras fisik, tenaga, dan mental.
ADVERTISEMENT
Belum lagi, tentu Mama-mama mau fokus dulu mengurus si kecil. Makanya, penting bagi kamu buat melakukan perencanaan kehamilan atau mengatur jarak kelahiran.
Di Indonesia sendiri, mengatur jarak kehamilan memang telah diatur dalam program KB (Keluarga Berencana). Mengutip laman resmi BKKBN, Keluarga Berencana adalah suatu pelayanan kesehatan preventif bagi pasangan suami istri untuk mengatur jarak kelahiran.
Selain itu, adanya program KB juga dirancang buat mencegah lonjakan kepadatan penduduk. Sehingga keluarga di Indonesia bisa menjalani kehidupan yang lebih sehat serta sejahtera.
Tapi, sebenarnya apakah KB itu wajib untuk dilakukan? Yuk, simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!

Apakah KB Itu Wajib Dilakukan

Ilustrasi apakah KB itu wajib dilakukan (Sumber: Pexels)
Keluarga Berencana atau KB merupakan program skala nasional dari pemerintah demi menekan angka kelahiran serta mengendalikan pertambahan penduduk.
ADVERTISEMENT
Aturan mengenai Keluarga Berencana ini telah tertuang dalam UU N0 10 Tahun 1992 yang diawasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Program KB berfokus untuk menciptakan kemajuan, kestabilan, kesejahteraan keluarga yang ada di Indonesia. Caranya adalah dengan pemakaian alat kontrasepsi demi menunda atau mencegah kehamilan.
Sebagaimana kamu ketahui, ada beberapa jenis alat KB yang umum digunakan di masyarakat kita, seperti:
Ada juga KB steril, yakni vasektomi pada pria dan tubektomi pada wanita, yang fungsinya mencegah kehamilan secara permanen.
Lalu, apakah KB wajib buat dilakukan? Pemakaian KB sesungguhnya bukan merupakan kewajiban, melainkan saran atau rekomendasi yang bisa dilakukan pasangan suami istri untuk merencanakan kehamilan.
Ilustrasi apakah KB itu wajib dilakukan (Sumber: Pexels)
Perencanaan tersebut berdasarkan beberapa hal seperti usia Mama-mama dan Papa-papa, kondisi kesehatan, pertimbangan berdasarkan kondisi ekonomi, usia dari anak pertama, serta lainnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Raising Children, idealnya ibu hamil membutuhkan waktu 18 bulan usai kehamilan pertamanya sampai aman buat hamil kembali. Hal ini terkait dari kondisi fisiknya yang telah sepenuhnya pulih, penerimaan dari anak pertama buat nantinya menerima hadirnya seorang adik, sampai kesiapan suami istri buat nantinya mengurus anak bayi lagi.
Tapi banyak juga pendapat yang menyarankan interval waktu kehamilan yang ideal adalah 2-5 tahun. Cuma balik lagi ya, semua ini pun tergantung pada bagaimana perencanaan yang sesuai dengan kondisi keluargamu.
Apabila sekarang kamu dan pasangan memutuskan buat menggunakan alat KB, saran Mama sebaiknya pilih alat KB yang memang sesuai dengan kebutuhan kalian.
Pahami dulu bagaimana seberapa lama pemakaian dan tingkat efektivitas alat kontrasepsi tersebut. Apa saja kelebihan serta kekurangannya. Sebab, ada alat KB yang berpengaruh pada hormon, yang nantinya mungkin bisa membuat berat badan menjadi naik, wajah menjadi jerawatan, atau berbagai perubahan fisik lainnya.
ADVERTISEMENT
Diskusikan dengan pasangan, kemungkinan alat KB apa yang nyaman buat Mama-mama gunakan. Biar tidak mengganggu juga pada aktivitas seksual kamu dan pasangan.
Itulah dia penjelasan dari apakah KB itu wajib dilakukan? Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)