Bolehkah Bayi Minum Susu Kedelai?

Konten dari Pengguna
8 Februari 2022 15:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bolehkah bayi minum susu kedelai (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bolehkah bayi minum susu kedelai (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mama ingat, baru-baru ini ada seorang teman Mama yang bertanya, bolehkah bayi minum susu kedelai? Seperti yang kita ketahui, banyak orang yang mengonsumsi susu kedelai ini. Entah untuk alasan sedang diet, maupun menjadi alternatif utamanya bagi mereka yang mempunyai intoleransi laktosa.
ADVERTISEMENT
Keluarga Mama sendiri memang lumayan senang minum susu kedelai ini. Awalnya Mama minum ini karena saat itu Mama sedang diet, hehehe. Soalnya segelas susu kedelai ini tinggi akan protein namun lebih rendah lemak dibandingkan susu biasa.
Susu kedelai juga sekarang semakin mudah untuk ditemui di pasaran. Dengan kandungan nutrisinya yang lengkap juga, enggak heran semakin banyak orang yang mengonsumsinya.
Tapi bagaimana dengan bayi, bolehkah bayi minum susu kedelai?

Bolehkah Bayi Minum Susu Kedelai?

Ilustrasi bolehkah bayi minum susu kedelai (Sumber: Freepik)
Sebelumnya, sebagai informasi, susu kedelai merupakan susu yang terbuat dari kedelai yang telah diolah. Susu kedelai ini mengandung protein kedelai, gula alami, dan serat. Umumnya, segelas susu kedelai mengandung sekitar 40 kalori, 3-4 gram protein, 2 gram lemak, dan setengah gram gula. Dalam susu kedelai juga terkandung nutrisi lainnya, seperti kalsium, zat besi dan potasium.
ADVERTISEMENT
Buat orang dewasa, susu kedelai merupakan alternatif yang bisa dipilih kalau mengalami alergi pada susu sapi. Lantas bagaimana dengan bayi? Apakah boleh mengonsumsi susu kedelai?
Ma, sebelumnya harus ingat lagi, bahwa bayi usia 0-6 bulan perlu mendapat ASI eksklusif. Artinya, ia hanya boleh minum ASI saja di usia itu.
Sementara di usia 6-24 bulan juga masih perlu diberi ASI dengan disertai pemberian MPASI bergizi. Jadi, bila kondisi si kecil sehat, ia sebenarnya cukup diberi ASI dan makanan bergizi di usia tersebut.
Tapi, bagaimana dengan bayi yang punya alergi susu sapi?
Saat ada kondisi atau indikasi medis tertentu yang menyebabkan anak tidak bisa diberi ASI, dokter bisa menyarankan ibu memberi si kecil susu formula. Di pasaran umumnya, susu formula yang banyak dijual adalah yang terbuat dari susu sapi.
ADVERTISEMENT
Namun jika si kecil terdiagnosis alergi susu sapi oleh dokter, maka solusinya seperti dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah dengan memberi susu formula alternatif, Moms. Di antara alternatif itu, Anda mungkin pernah mendengar tentang susu formula PHP dan susu formula soya.
Susu PHP merupakan susu formula yang mengandung Protein Hidrolisa Parsial. Bahan dasar susu PHP masih protein sapi, hanya saja protein itu sudah dipecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil. Karenanya, bisa menjadi solusi bagi anak punya alergi susu sapi.
Sementara, susu formula soya memang terbuat dari kacang kedelai sehingga dianggap aman buat bayi dengan indikasi medis. Namun, pemberiannya untuk bayi harus dilandasi dengan anjuran dokter.
Ilustrasi bolehkah bayi minum susu kedelai (Sumber: Freepik)
Jadi, Moms, pemberian susu kedelai untuk bayi memang tidak boleh sembarangan. Jika ada satu kondisi medis sehingga Mama tidak bisa memberikan ASI dan bayi alergi susu sapi, maka pemberian susu soya bisa jadi alternatif.
ADVERTISEMENT
Dalam memilih susu kedelai untuk bayi yang alergi susu sapi, pilih lah susu formula soya yang sesuai dengan usianya. Dengan begitu, kandungan gizinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan bayi di usia tersebut. Jadi, jangan memberikan susu kedelai murni, karena kandungan gizinya kurang sesuai untuk si kecil!
Sekali lagi, kalau ditanya, bolehkah bayi minum susu kedelai? Harus konsultasikan dulu dengan dokter, tidak boleh asal memberikan, ya!
Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, Ma!
(AN)