Ciri-ciri Anak Terlambat Bicara dan Cara Mengatasinya

Konten dari Pengguna
29 September 2021 13:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri anak terlambat berbicara (Sumber: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri anak terlambat berbicara (Sumber: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Apa saja ciri-ciri anak terlambat bicara? Sebenarnya tidak ada patokan usia kapan anak harus bisa berbicara karena setiap anak punya tahapan perkembangannya masing-masing. Akan tetapi, tak ada salahnya bagi kita orang tua untuk mengetahui beberapa hambatan yang mungkin saja terjadi terkait dengan kondisi perkembangan si buah hati.
ADVERTISEMENT
Punya anak yang riang dan ceria, pasti merupakan dambaan setiap orang tua ya. Apalagi kalau dia sudah mulai cerewet dan bisa diajak ngobrol. Si kecil bakal terlihat semakin menggemaskan deh.
Kalau yang Mama perhatikan, umumnya balita sudah semakin fasih berbicara ketika usianya 2 tahun. Namun bagaimana ya kalau berusia 2 tahun tapi si kecil belum kunjung terlihat "cerewet"?
Sebenarnya ada juga beberapa kondisi medis tertentu yang terkait dengan fisik atau perkembangan anak, seperti cerebral palsy, down syndrome, atau autisme, yang menyebabkan anak menjadi terlambat berbicara.
Nah buat Mama-Mama dan Papa-Papa ada baiknya nih sekarang kamu mengetahui ciri-ciri anak terlambat berbicara. Soalnya deteksi sejak dini akan dapat menentukan bagaimana untuk penanganan yang tepat nantinya.
ADVERTISEMENT
Jadi apa sajakah ciri-ciri anak terlambat berbicara? Simak selengkapnya yang telah Mama rangkum dari laman The Hanen Centre.

Ciri-ciri Anak Terlambat Bicara

Ilustrasi ciri-ciri anak terlambat berbicara (Sumber: Unsplash)
1. Sedikit Mengeluarkan Suara atau Bahasa
Pada usia 9 bulan umumnya bayi sudah bisa mengeluarkan beberapa suara, contohnya ketika anak ingin memanggil orang tuanya. Lalu saat anak sudah di atas 1 tahun, biasanya dia sudah bisa mengidentifikasi beberapa objek yang ada di sekitarnya dengan menggunakan suara atau gestur tertentu.
Apabila si kecil kesulitan mengeluarkan suara saat usianya di atas 1 tahun, bisa jadi tandanya dia kurang diberikan stimulasi untuk berbicara.
2. Kosakata yang Cenderung Sedikit
Seiring dengan bertambahnya usia, anak semestinya sudah bisa mengoceh termasuk menggunakan huruf vocal dan konsonan saat berbicara. Umumnya proses berbicara ini dimulai dengan cara meniru suara yang dia dengar. Kemudian dia akan menambahkannya dengan beberapa huruf atau kata-kata lainnya.
ADVERTISEMENT
Anak yang mengalami kesulitan berbicara biasanya memiliki kosakata yang sedikit atau bahkan sulit mengenali kata-kata seperti “mama”, “papa”, atau “dadah”. Dia juga cenderung kebingungan memahami kata-kata yang diucapkan oleh orang tua tua siapa pun yang di sekitarnya.
3. Kesulitan Mengerti Gestur saat Berbicara
Ketika seseorang berbicara, biasanya kita tak hanya mengandalkan keterampilan bahasa saja, tapi juga terdapat gestur di dalamnya. Contohnya anak bisa mengerti kalau ibu jari biasanya digunakan untuk menunjuk suatu benda.
Ketika buah hatimu yang menjelang usia 2 tahun, belum mengerti mengenai gestur sederhana saat berbicara. Kemungkinan dia mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa atau linguistiknya.
4. Tidak Bisa Meniru Apa yang Diucapkan oleh Orang Lain
Tanda selanjutnya anak mengalami keterlambatan berbicara adalah dia tidak bisa meniru apa yang diucapkan oleh orang lain. Apabila dia tidak bisa mengikuti dengan baik nada, jenis, ataupun intonasi yang kita ucapkan, ada beberapa hal yang patut kamu waspadai nih, Ma!
ADVERTISEMENT
Bisa jadi dia mengalami masalah pada indera pendengarannya, sehingga anak tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang orang tuanya ucapkan. Kemudian bisa juga anak belum paham dan tidak mengerti apa yang diucapkan karena belum terlatih dalam kemampuan bahasanya.

Menstimulasi Perkembangan Berbicara Anak

Ilustrasi ciri-ciri anak terlambat berbicara (Sumber: Unsplash)
Peran aktif kita sebagai orang tua bakal sangat berpengaruh loh pada perkembangan bahasa serta berbicara anak. Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Mama-Mama lakukan untuk menstimulasi kemampuan bicaranya, antara lain:
1. Orang Tua Lebih Ekspresif Saat Berbicara
Saat berbicara dengan si kecil, tak ada salahnya untukmu lebih aktif bergerak dan lebih ekspresif. Misalnya ketika dia sedang bermain dengan bonekanya, Mama-Mama bisa mengatakan, “Ayo adik, bonekanya dijaga baik-baik ya,” sambil kamu mengajarkannya untuk mengelus-elus boneka tersebut.
ADVERTISEMENT
Mama-Mama juga bisa mengajarkan si kecil buat mulai mengenalkan anggota tubuhnya sambil menunjuk ke arah anggota tubuh yang dimaksud.
2. Lebih Sering Ajak Anak Bicara
Cara paling mudah untuk menstimulasi kemampuan bahasa si kecil adalah dengan lebih sering mengajaknya bicara. Coba Mama-Mama dan Papa-Papa mengobrol dengannya lalu berikan respons ketika dia sudah mulai berbicara. Kamu juga bisa mengeluarkan beberapa kata-kata sederhana untuk diucapkan yang nantinya bisa ditiru oleh si kecil.
Berikanlah kesempatan sebanyak mungkin untuk mereka mengobrol dengan Mama-Mama. Jangan lupa juga buat memberikan pujian, pelukan, atau senyuman setiap kali buah hatimu mengeluarkan suara maupun kosakata yang baru.
Kunci utama stimulasi perkembangan bahasa pada si kecil adalah ketika dia mendapatkan respons yang positif dan penuh kasih sayang dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa informasi mengenai ciri-ciri anak terlambat bicara. Kalau dirasakan masih ada hambatan mengenai perkembangan si buah hati, enggak ada salahnya untukmu segera berkonsultasi ke dokter atau tenaga ahli lainnya agar si kecil segera mendapatkan penanganan yang tepat.
(AN)