Susu UHT untuk MPASI Apakah Boleh? Ini Penjelasannya

Konten dari Pengguna
20 Desember 2022 15:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi susu UHT untuk MPASI apakah boleh. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu UHT untuk MPASI apakah boleh. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan si kecil selalu membuat Mama penasaran sekaligus takjub, ya. Apalagi saat bayi sudah beranjak usia 6 bulan. Pada momen tersebut, bayi mama akan memasuki bulan pertamanya mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
ADVERTISEMENT
Saat MPASI, bayi mulai dikenalkan dengan berbagai tekstur dan rasa yang mengandung protein dan gizi yang baik bagi si kecil.
Selama bayi bertumbuh kembang, aktivitas dan pertumbuhan otaknya semakin pesat. Inilah alasan kenapa sangat penting untuk memberikan nutrisi yang tepat pada masa tumbuh kembang si kecil.
Nah, saat bayi memasuki masa MPASI, sebagian Mama-mama mungkin terpikirkan untuk memberikan susu UHT sebagai nutrisi tambahannya. Susu UHT atau susu ultra-heat treatment adalah susu yang telah dipanaskan pada suhu lebih dari 135 derajat celsius selama beberapa detik.
Meski diolah dengan suhu tinggi, susu UHT tetap mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti kalsium, kalium, protein, fosfor, hingga beberapa jenis vitamin lainnya. Pertanyaannya adalah apakah boleh susu UHT untuk MPASI? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Apakah Susu UHT Boleh Dicampur pada MPASI?

Ilustrasi susu UHT untuk MPASI apakah boleh. Foto: Pexels
Mengutip WHO, pemberian ASI dianjurkan sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih jika diperlukan. Selain memberikan nutrisi penting, ASI juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Imunoglobulin yang diterima bayi dari ASI berfungsi sebagai antibodi dan melindunginya dari berbagai penyakit.
Perlu Mama ketahui, meskipun susu UHT mengandung cukup banyak gizi, tetapi pemberian susu UHT harus diperhatika. Karena susu UHT tidak diperuntukkan untuk segala usia, khususnya bayi.
Ilustrasi Susu UHT untuk MPASI. Foto: Pexel
Mama pun perlu tahu, bahwa pada 6 bulan awal pertumbuhannya, bayi hanya diperbolehkan diberikan asupan dari ASI saja. Tidak boleh dicampur dengan air mineral, susu UHT, atau minuman sejenis lainnya.
Lalu, pada bayi yang belum genap berusia satu tahun, susu UHT tidak boleh diberikan secara langsung atau menjadi minuman utama. Mengutip laman Health Cleveland Clinic, kandungan dari susu UHT tidak begitu lengkap jika dibandingkan dengan ASI atau susu formula.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kandungan zat besi yang minim pada susu UHT menjadi alasan lain pemberian UHT pada bayi sangat dihindari. Sebab, zat besi memiliki peran penting pada kesehatan bayi, seperti mencegah terjadinya anemia dan menjaga kesehatan sel-sel tubuhnya, loh Ma!
Selain itu, sistem pencernaan bayi pada usia di bawah 1 tahun dianggap belum mampu untuk menyerap protein sapi dalam jumlah besar.
Pemberian susu UHT yang dicampurkan ke dalam makanan dalam jumlah kecil dianggap lebih aman untuk bayi berusia 1 tahun ke atas. Mama dapat mencampurkan susu UHT ke beberapa menu MPASI, seperti pudding, sereal, mashed potato, atau telur orak-arik.
Namun, Mama perlu memastikan kondisi si kecil setelah pemberian olahan dari susu UHT tersebut ya. Soalnya, sebagian bayi dapat mengalami alergi setelah mengonsumsi susu UHT atau olahannya.
ADVERTISEMENT
Mama juga dapat berkonsultasi dengan dokter anak mengenai campuran olahan makanan dan pemberian susu UHT yang baik untuk bayi. Dokter akan memberikan saran dan penjelasan mengenai nutrisi dan cara pengolahan yang tepat ya, Ma.
(ANS)