11 Keluarga di Sitaro Dievakuasi Akibat Aktivitas Gunung Karangetang

Konten Media Partner
27 Agustus 2019 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berada di lokasi pengungsian akibat guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, mendekati kawasan pemukiman warga.
zoom-in-whitePerbesar
Warga berada di lokasi pengungsian akibat guguran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulut, mendekati kawasan pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, kembali mengevakuasi 11 keluarga akibat guguran lava Gunung Karangetang. Dengan demikian, sudah ada 28 keluarga dengan 90 jiwa yang telah dievakuasi sejak Minggu (25/8).
ADVERTISEMENT
Evakuasi ini dilakukan setelah dilaksanakan pemantauan dari laut dan melihat adanya potensi ujung 'guguran' lava yang mengaliri Kali Pangi yang akan menyebar hingga ke Kali Sumpihi dan Kali Kinali.
"Dengan potensi tersebut, pemerintah kemudian mengambil kesimpulan, untuk yang bermukim dekat dengan aliran Kali Sumpihi dan Kali Kinali harus langsung dievakuasi. Ini juga dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Pos Pemantau Gunung Api," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Bob Ch Wuaten.
Wuaten mengatakan, dengan bertambahnya jumlah keluarga yang dievakasi, pihaknya juga menambah lokasi evakuasi. Dari sebelumnya hanya di Gedung Gereja GMIST Galilea Desa Kinali, ditambah gedung Sekolah Dasar Winangun Lindongan I untuk titik evakuasi di Desa Winangun. Menurutnya pemerintah melalui sejumlah instansi juga telah melakukan distribusi bantuan bagi warga yang dievakuasi.
ADVERTISEMENT
“Dari Dinas Sosial juga telah menyerahkan bantuan bahan makanan, dan alat perlengkapan tidur. Selain dari BPBD telah menyerahkan bantuan bahan makanan dan matras sebagai perlengkapan tidur,” katanya.
Wuaten menyebutkan, saat ini pihaknya terus melakukan monitoring perkembangan terkini kondisi gunung, sehingga ketika ada perkembangan terbaru bisa langsung dilakukan aksi.
"Tentunya aktifitas warga di lokasi evakuasi juga kami pantau terus, termasuk terkait kesehatan para warga,” tutup Wuaten.
franky salindeho