15 Bulan Guru dan Pegawai Sekolah YPKM di Manado Tak Terima Gaji

Konten Media Partner
27 September 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara saat berdiskusi dengan perwakilan guru Sekolah YPKM yang memilih menyegel bangunan sekolah sebagai bentuk protes akibat gaji mereka yang tak terbayar selama 15 bulan.
zoom-in-whitePerbesar
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara saat berdiskusi dengan perwakilan guru Sekolah YPKM yang memilih menyegel bangunan sekolah sebagai bentuk protes akibat gaji mereka yang tak terbayar selama 15 bulan.
ADVERTISEMENT
MANADO - Puluhan guru dan pegawai yang mengabdi di tiga sekolah Yayasan Pendidikan Kristen Manado (YPKM) di bawah naungan Sinode GMIM, selama 15 bulan atau satu tahun 3 bulan terakhir tak kunjung menerima gaji atau honor mereka.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, sejumlah upaya untuk meminta hak mereka hingga ke pihak Sinode GMIM sebagai induk dari sekolah tersebut tak berbuah hasil.
Stevdy Ericson Rondo, perwakilan guru dan pegawai Sekolah YPKM mengatakan jika total ada 52 guru dan pegawai yang sampai saat ini belum menerima hak mereka.
"Selama ini kami hanya diberikan janji-janji manis akan dibayarkan. Tapi, hingga kini tak kunjung ada realisasi," ujar Stevdy.
Dikatakan Stevdy, sejak tahun 2020 atau di awal pandemi mereka memang sudah diperlakukan dengan tidak baik oleh yayasan. Bahkan, dirinya mengaku jika sebelumnya mereka juga menerima gaji per 6 bulan sekali.
"Tapi kemudian sejak akhir tahun 2020 kami tak kunjung menerima gaji yang merupakan hak kami," kata Stevdy.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Stevdy mengaku jika sejak Senin (26/9) kemarin, para guru dan pegawai memilih jalan untuk melakukan penyegelan gedung sekolah YPKM yang memiliki 3 sekolah yakni SMP, SMA dan SMK di dalamnya.
"Kami pegawai dari yayasan pendidikan Kristen Manado melakukan penutupan sementara sekolah ini menggunakan gembok, karena sejak tahun 2020 kami diperlakukan dengan tidak baik," katanya.
"Untuk anak-anak didik kami, karena sekarang jadwal mid semester tetap akan dilaksanakan tapi secara daring," ujarnya kembali.
Sementara itu, pihak Yayasan melalui Humas Sinode GMIM, John Rori mengatakan alasan belum dibayarkan gaji guru dan pegawai oleh Yayasan, lantaran pihak sekolah hingga kini belum menyerahkan data dan laporan pertanggung jawaban sekolah.
"Apa yang dialami teman-teman guru dan pegawai di SMP, SMA dan SMK YKPM ini kita prihatin bersama. Tapi belum dibayarkan gaji mereka karena ada mekanisme dan aturan yang belum dituntaskan pihak sekolah sendiri," kata John.
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, ada mekanisme, aturan dan tata tertib serta hak dan kewajiban yang harus dilakukan oleh semua Yayasan di bawah lingkup Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Dikatakannya, jika laporan sudah masuk akan jelas semua.
"Ketika mereka membuat laporan keuangan akan tergambar, berapa penerimaan, berapa pengeluaran, berapa saldo atau utang. Itu kan harus jelas. Nah, di sini kendala yang muncul karena hingga kini belum ada laporannya," ujar John kembali.
febry kodongan