2 Hari Diterjang Banjir, Ada 19.207 Warga Bolsel yang Terdampak

Konten Media Partner
26 Juli 2020 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belasan ribu rumah di Kabupaten Bolsel diterjang banjir yang terjadi pada Jumat (24/7) dan Sabtu (25/7)
zoom-in-whitePerbesar
Belasan ribu rumah di Kabupaten Bolsel diterjang banjir yang terjadi pada Jumat (24/7) dan Sabtu (25/7)
ADVERTISEMENT
MANADO - Sebanyak 19.207 warga di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), terdampak pada bencana alam banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut pada Jumat (24/7) dan kembali berlanjut pada Sabtu (25/7).
ADVERTISEMENT
19.207 warga tersebut berasal dari 6.589 kepala keluarga yang berasal dari 25 Desa yang tersebar di empat Kecamatan masing-masing Kecamatan Bolaang Uki, Kecamatan Helumo, Kecamatan Tomini dan Kecamatan Pinolosian.
Kecamatan Bolaang Uki menjadi daerah dengan jumlah desa paling banyak korban dimana ada 15 desa yang terdampak dengan jumlah jiwa yang terdampak mencapai 13.500 orang dari 4.009 kepala keluarga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolsel sendiri menyatakan banjir di daerah tersebut terjadi dua hari berturut-turut dan menerjang Kecamatan yang berbeda. Pada Jumat (24/7) banjir menerjang tiga Kecamatan yakni Bolaang Uki, Tomini dan Helumo. Sementara, pada Sabtu (25/7), banjir menerjang tujuh desa di Kecamatan Pinolosian.
Kepala BPBD Kabupaten Bolsel, Daanan Mokodompit mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih mendata kerugian yang terjadi akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di daerah tersebut. Menurutnya, yang bisa dilaporkan secara umum adalah akses jalan yang terputus dan mengakibatkan warga kesulitan menuju ke ibukota kabupaten.
ADVERTISEMENT
"Dampak banjir selain merendam pemukiman masyarakat, juga merendam fasilitas pelayanan publik dan fasilitas umum lainnya seperti Rumah Sakit Umum
Daerah, Sekolah, Kantor dan Balai Desa, Instansi Pemerintah, Lapangan Olah raga, pasar, serta fasilitas umum lainnya,' kata Mokodompit.
Mokodompit kemudian merinci dampak yang terjadi akibat bencana alam selama dua hari, dimana terdapat 6.589 kepala keluarga terdampak dengan 19.207 jiwa, rumahnya terendam banjir, satu korban jiwa terseret arus Banjir, satu unit jembatan rusak, satu unit rumah masyarakat rusak akibat tertimbun longsor dan ada empat kecamatan dengan 25 desa yang terkena dampak banjir dan tanah longsor.
"Saat ini pemerintah telah membuka dapur umum, pelayanan kesehatan untuk masyarakat, tenda darurat maupun memindahkan warga ke daerah yang tidak terdampak. Kami juga menyediakan sanitasi dan air bersih selain juga berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk situasi pengamanan," kata Mokodompit kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita