2 Orang Meninggal Saat Bencana Longsor dan Banjir Manado

Konten Media Partner
6 Maret 2022 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Longsor di Kairagi Manado
zoom-in-whitePerbesar
Longsor di Kairagi Manado
ADVERTISEMENT
MANADO - Dua orang warga Kota Manado meninggal dunia saat bencana tanah longsor dan banjir terjadi pada Kamis (3/3) dan Jumat (4/3) kemarin. Sementara ada 104 warga dari 51 keluarga yang terdampak longsor, serta 174 warga di 76 keluarga yang merasakan musibah banjir Manado.
ADVERTISEMENT
Adapun warga yang dinyatakan meninggal adalah Nikson K Heler (23), yang merupakan pengendara motor yang tertimbun longsor di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Kairagi. Sementara satu warga lainnya adalah Fatma Batudoka (75), asal Kelurahan Tuminting, yang meninggal di lokasi evakuasi banjir.
"Korban Fatma dilaporkan sudah sakit saat banjir melanda Manado dan meninggal Kamis (3/3) saat ada di lokasi evakuasi. Sementara, korban longsor itu Jumat (4/3)," kata July Bajodo, Kepala Bidang Penanganan Darurat, BPBD Kota Manado.
Sementara, berdasarkan data yang diterbitkan BPBD, kejadian longsor dan banjir yang terjadi di Manado pada Jumat (4/3) lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya.
Kolase banjir di Manado
Dijelaskan July, pada Kamis (3/3) atau hari pertama terjadinya bencana, untuk titik longsor terjadi di Kecamatan Wanea, Singkil, Tikala, Tuminting dan Paal 2, dengan 15 keluarga yang terdampak. Sementara itu banjir, terjadi di Singkil, Wanea, Paal 2, Malalayang dan Tikala dengan 33 keluarga terdampak.
ADVERTISEMENT
"Untuk Jumat (4/3), longsor terjadi di Paal 2, Singkil, Tikala, Mapanget dan Tuminting. Jumlah keluarga terdampak juga naik menjadi 36. Begitu juga dengan banjir, terjadi di Paal 2, Singkil, Tikala, Wanea, Tumunting, Malalayang dengan jumlah keluarga terdampak yakni 43 KK," kata July.
Lanjut dikatakan July, pemerintah terus melakukan pendataan jumlah korban bencana yang terjadi di Manado. Selain BPBD, pemerintah Kecamatan dan Kelurahan serta para kepala lingkungan ikut dilibatkan dalam pendataan jumlah korban bencana.
Sementara, Wali kota Manado, Andrei Angouw, telah melakukan peninjauan ke beberapa lokasi untuk melihat pergerakan air di anak sungai, drainase, dan aliran-aliran air digorong-gorong. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung penyebab terjadinya banjir di Kota Manado.
ADVERTISEMENT
"Tentunya ke depan pemerintah akan berupaya mencari penyebab terjadinya banjir dan kemudian mencarikan solusi untuk meminimalisir banjir dan tentunya mengurangi dampaknya," kata Andrei.
manadobacirita