Ada 678 Orang Positif Antigen di Momen Valentine's Day

Konten Media Partner
15 Februari 2022 8:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemeriksaan antigen yang dilakukan di salah satu sekolah yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan antigen yang dilakukan di salah satu sekolah yang ada di Kota Manado, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
MANADO - Sebanyak 678 orang dinyatakan positif rapid test antigen di momen valentine's day, Senin (14/2) kemarin. Mereka berasal dari orang-orang yang dites oleh Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), dari berbagai lokasi yang ada.
ADVERTISEMENT
Rilis yang diterima manadobacirita dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulut menjelaskan dari 678 orang yang positif antigen berasal dari 47 orang yang dites di Bandara Sam Ratulangi, 11 orang berasal dari pos pelabuhan Manado dan 98 orang dari mobile spot.
Sementara itu, 522 orang datang dari tes antigen yang dilakukan di Kabupaten dan Kota yang tersebar di Sulawesi Utara.
"Dari 4.557 jumlah testing antigen yang dilakukan, ada 678 orang dinyatakan positif dan 3.879 orang lainnya negatif," isi dalam rilis tersebut.
Sementara itu, untuk kasus harian positif COVID-19 di Sulawesi Utara pada Senin (14/2) atau bertepatan hari kasih sayang, terdapat penambahan 278 kasus. Terbanyak berasal dari Kota Manado dengan 83 kasus, kemudian Tomohon 41 kasus dan Bitung 39 kasus.
ADVERTISEMENT
"Berturut-turut Minahasa Utara 35 kasus, Minahasa 23, Minsel 12, Bolmong 4, Sangihe 3, Sitaro 2, dan Kotamobagu 1. Ada 35 kasus lain yang berasal dari luar wilayah," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Steaven Dandel.
Dandel mengingatkan agar masyarakat tetap memproteksi diri dengan semaksimal mungkin, di mana dirinya berharap agar pelaksanaan protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan dengan displin.
Selain protokol kesehatan, Dandel meminta agar masyarakat secepatnya mendapatkan suntikkan vaksin agar memiliki kekebalan tubuh terhadap COVID-19, walaupun resiko untuk tertular tetap ada, tetapi dengan efek yang tidak seperti orang yang belum divaksin.
"Disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi adalah cara yang bisa membuat kita terhindar atau terproteksi dari bahaya penyakit ini," kata Dandel kembali.
ADVERTISEMENT
manadobacirita