Ada Wilayah Terisolir, Bupati Sitaro Akui Penanganan Darurat Bencana Mendesak

Konten Media Partner
18 April 2021 21:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruas jalan yang rusak akibat longsor
zoom-in-whitePerbesar
Ruas jalan yang rusak akibat longsor
ADVERTISEMENT
SITARO - Bupati Kabupaten Sitaro, Evangelian Sasingen mengatakan penanganan darurat bencana di daerah tersebut, sudah menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan. Hal ini yang mendasari Pemerintah Kabupaten Sitaro mengajukan proposal penanganan darurat bencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
ADVERTISEMENT
Menurut Sasingen, salah satu yang paling urgen untuk dicarikan solusi adalah terisolasinya masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Siau Timur Bagian Utara, pasca terjadinya bencana beberapa waktu lalu.
"Akibat dari tanah longsor yang merusak jalan utama, maka ada beberapa kampung yang terisolasi. Ini yang perlu untuk segera mendapatkan penanganan, karena menyangkut kepentingan banyak masyarakat," ujar Sasingen.
Bupati Kabupaten Sitaro, Evangelian Sasingen memantau langsung kondisi jalan yang rusak akibat longsor
Sasingen mengakui, pihaknya terbentur dengan keterbatasan anggaran daerah, di mana untuk melakukan penanganan darurat bencana yang besar tersebut, mereka harus meminta bantuan untuk sama-sama bekerjasama mengatasi hal tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya, selain pembangunan jalan di Kecamatan Siau Timur Bagian Utara, infrastruktur publik yang juga harus dilakukan perbaikan di antaranya jembatan penghubung yang rusak berat di Kelurahan Bahu, karena diterjang banjir bandang.
ADVERTISEMENT
"Akibat rusaknya jembatan ini, aktivitas masyarakat yang ada di dua kecamatan menjadi terganggu, mengingat jembatan tersebut merupakan akses penghubung antar Kecamatan Siau Timur dan Kecamatan Siau Timur Selatan," kata Sasingen.
Sasingen mengaku dirinya sangat berharap usulan penanganan darurat bencana bisa mendapatkan respon positif dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bob Ch Wuaten mengatakan, infrastruktur yang perlu diperbaiki akibat bencana terdapat di lima lokasi.
Menurut Wuaten perbaikan darurat akan dilakukan di jalan Ulu-Ondong (Segmen Lia-Deahe), perbaikan darurat jalan segmen Boulevard Lia, pembangunan jembatan Bahu Namitung, dan perbaikan darurat talud penahan jalan di Kampung Deahe.
"Total usulan anggarannya sebesar Rp 10,9 miliar," ujar Wuaten kembali.
franky salindeho
ADVERTISEMENT