Aktifitas Kawah Utama Gunung Karangetang Berpotensi Luncurkan Lava

Tim Manado Bacirita
1001 Media Partner kumparan
Konten dari Pengguna
17 Februari 2019 22:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Manado Bacirita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, tertutup kabut Minggu (17/2). Saat ini, aktifitas di gunung Karangetang masih terjadi dengan skala yang lebih kecil
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, tertutup kabut Minggu (17/2). Saat ini, aktifitas di gunung Karangetang masih terjadi dengan skala yang lebih kecil
ADVERTISEMENT
AKTIVITAS Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, memasuki babak baru. Hal ini, setelah aktifitas Kawah Utama, salah gunung api teraktif di Indonesia ini, menunjukan aktifitas pembentukan kubah lava di puncak kawah.
ADVERTISEMENT
"Secara visual sejak 14 Februari lalu sudah terlihat adanya pembentukan kubah lava di puncak kawah," ungkap Anggota Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Richard Korompis, Minggu (17/02).
Sebelumnya, pasca erupsi 2 Februari, guguran lava yang terjadi di Gunung Karangetang, berasal dari Kawah Dua bukan Kawah Utama.
Lanjut menurut Richard, dengan adanya pertumbuhan kubah lava ini, ada indikator adanya guguran lava. Menurutnya, tinggal menunggu saja, pertumbuhannya semakin banyak di puncak kawah yang akhirnya kolaps sehingga ada guguran Lava.
"Kalau istilah kami di Pos PGA, ketika sudah terlihat sinar api dari puncak kawah, maka itu tandanya sudah akan terjadi luncuran," katanya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Richard menyebutkan jika belum bisa diprediksi kapan adanya guguran lava dari Kawah Utama, dikarenakan visual gunung sulit teramati, akibat tebalnya kabut asap yang menutupi gunung.
"Untuk sekarang visualnya sulit teramati karena kabut asap cukup tebal," ujarnya.
Sekadar diinformasikan, Minggu (17/2) hari ini, tercatat jika Gunung Karangetang mengalami 6 kali Guguran dengan durasi 37-42 detik per Guguran. Aktifitas kegempaan juga masih terekam tremor Menerus (Microtremor) dengan amplitudo 0-0.25 mm.
Sementara, dengan Aktivitas Gunung Karangetang saat ini, statusnya masih berada di Level III (Siaga).
Franky Salindeho