Alumni Lemhanas Jadikan Kabupaten Sitaro Role Model Penanganan Corona

Konten Media Partner
11 November 2020 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kabupaten Sitaro, Evangelian Sasingen saat menjadi pemateri salah satu meeting virtual yang digelar oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 nasional
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kabupaten Sitaro, Evangelian Sasingen saat menjadi pemateri salah satu meeting virtual yang digelar oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 nasional
ADVERTISEMENT
SITARO - Pemerintah Kabupaten Sitaro didapuk menjadi role model penanganan corona di daerah kepulauan oleh Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL). Hal ini disampaikan pada saat meeting virtual dengan tema 'Membangun High Trust Team Antar Lembaga dan Daerah" Selasa (10/11) kemarin.
ADVERTISEMENT
IKAL memberikan gelar itu dengan indikator, jika Kabupaten Sitaro berhasil dalam pengendalian Corona untuk kategori daerah kepulauan. Selama tiga bulan daerah kepulauan di Sulawesi Utara tersebut, terdeteksi nihil kasus pasien terpapar virus corona.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Sitaro, Evangelian Sasingen yang diminta menjadi salah satu pembicara dalam meeting virtual yang digelar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional, berbagi tips penanganan corona hingga daerah tersebut berhasil menjadi daerah yang nihil kasus corona.
Bupati Sitaro Evangelian Sasingen mengatakan, komitmen yang dibangun pemerintah daerah dengan menempatkan kepentingan kemanusiaan itu di atas segalanya, menjadi poin paling penting dalam pemberantasan corona.
”Itu poin utamanya (kemanusiaan). Karena bicara kepentingan kemanusiaan itu sudah menjadi tugas utama pemerintah daerah termasuk ketika kita harus menjaga daerah tetap nihil kasus corona,” ujar Sasingen.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk membangun kepercayaan masyarakat maupun lembaga dalam penanganan pandemi, Sasingen mengaku dilakukan dengan metode komunikasi publik yang dilaksanakan sejak awal adanya pandemi. Transparansi informasi, anggaran dan sinergisitas kegiatan penanganan juga menurut Sasingen sangat penting selama pandemi ini.
“Termasuk tidak ada stigma ‘warna’ dalam penanganan COVID-19 di Sitaro. Karena yang ada hanya bagaimana masyarakat secara komunal bebas dari penyebaran virus ini,” ucapnya.
Dikatakan sejak awal, pemerintah daerah telah melakukan pengawasan ketat di pintu masuk daerah yakni pelabuhan. Isolasi bagi pelaku perjalanan dari luar daerah selama 14 hari menjadi metode yang diterapkan.
“Ada juga rumah-rumah singgah di tiap kampung yang disiapkan,” sebutnya.
Lanjut menurutnya, sinergisitas pemerintah daerah, kecamatan, kampung dan kelurahan terus terjaga, sehingga terbangun pola penanganan terstruktur secara berjenjang.
ADVERTISEMENT
“Kami juga aktif membangun sinergisitas bersama pemerintah provinsi dan pusat,” tuturnya.
Skema lain kata dia, Health literacy sebagai salah satu determinan kesehatan massif dilakukan. Sebab, dengan meningkatnya literasi warga soal kesehatan, itu akan memudahkan penanganan COVID-19.
“Without health everything is nothing," kata Sasingen kembali.
franky salindeho