Asita Bali Kagum Potensi Wisata di Kabupaten Sitaro

Konten Media Partner
6 Maret 2020 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengurus ASITA Bali berfoto bersama dengan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro pada malam keakraban yang diselenggarakan di Siau
zoom-in-whitePerbesar
Pengurus ASITA Bali berfoto bersama dengan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro pada malam keakraban yang diselenggarakan di Siau
ADVERTISEMENT
Sulawesi Utara selama ini identik dengan Kota Manado dan ikon pariwisatanya Taman Nasional Laut Bunaken. Namun, tak hanya Bunaken, surga wisata juga dimiliki Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Dan hal ini diakui oleh Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali.
ADVERTISEMENT
Pengurus Asita Bali, I Nyoman Sukarba yang ikut dalam kunjungan Pemerintah Kabupaten Badung ke Sitaro, sejak Rabu (4/3) kemarin, memuji daya tarik keindahan dan potensi wisata yang ada di daerah yang juga terkenal dengan gunung berapi Karangetang.
Saat malam keakraban, I Nyoman Sukarba membeberkan jika awalnya mendapatkan undangan ke Sitaro, dirinya langsung melakukan pencarian di google tentang Sitaro.
“Jadi ketika saya di undang, saya langsung mengindentifikasi lewat pencarian di google map. Saat saya lihat, ada beberapa artikel tentang keindahan Sitaro. Saat itu, saya bilang Wow, tempat ini (Sitaro) luarbiasa,” ungkapnya.
Pulau Mahoro di Kabupaten Sitaro
Lanjut menurutnya, kekagumannya akan Sitaro semakin besar saat sudah berada di negeri 47 pulau ini. Ia mengakui, potensi wisata sebut saja Pulau Mahoro, Danau Cinta Makalehi dan keseluruhan daerah ini benar-benar sangat mengagumkan.
ADVERTISEMENT
“Wisata di Sitaro ini akan menjadi market yang potensial. Ini hebat, dan saya yakin,” ujar Sukarba yang tak henti-hentinya menunjukan ekspresi rasa kagumnya tersebut.
Dalam kesempatan itu, Sukarba juga menjelaskan tentang Bali yang menjadi kiblat pariwisata tak hanya lokal Indonesia tetapi juga mancanegara. Menurutnya, Bali dengan pariwisatanya seperti sekarang, butuh proses panjang. Sebagai orang yang lahir dan besar di Bali, Sukarba mengakui tahu dan melihat langsung bagaimana kondisi pariwisata yang dirintis tersebut.
“Semua dirintis sama seperti kita sekolah. Jadi pariwisata di Sitaro akan maju, maka semua harus melewati berbagai proses,” ucapnya.
Sukarba pun berbagi tips terkait tiga hal mendasar suatu destinasi wisata bisa terkenal. Menurutnya yang harus dipenuhi adalah potensi alam, sumber daya manusia dan tentunya fasilitas yang memadai untuk para wisatawan yang akan berkunjung. Menurutnya, hal itu sudah ada di Sitaro.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, alam di Sitaro memiliki keindahan yang bisa dikatakan setara bahkan lebih dari Bali. Dan itu bisa dijadikan pondasi awal sebagai daerah wisata. Sementara, terkait dengan SDM, Sukarba mengaku selama beberapa hari di Sitaro, warga terlihat sudah sangat menerima untuk menjadi daerah wisata.
“Sikap menerima itu yang sudah menjadi modal untuk kemajuan wisata di daerah. Walaupun tidak secara langsung diungkapan, namun saya dapat dilihat dari gestur tubuh warga ketika kami datang," katanya.
Sementara, terkait dengan fasilitas, menurutnya ini yang harus menjadi PR bagi pemerintah karena masih perlu ditingkatkan, karena akan mempengaruhi pada sistem promosi nanti.
“Karena setiap wisatawan, sebelum mereka datang berkunjung, pasti yang ditanya lebih dulu soal fasilitas. Nah, ketika fasilitas kurang memadai, setidaknya akan mempengaruhi animo wisatawan datang berkunjung,” kata Sukarba kembali.
ADVERTISEMENT
franky salindeho