Balai TNB dan Perkumpulan Kelola Bahas Kajian Akademik Perlindungan Dugong

Konten Media Partner
18 Maret 2022 17:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balai Taman Nasional Bunaken dan Perkumpulan Kelola Bahas kajian akademik tentang survei perlindungan habitat Dugong dan praktik perikanan skala kecil
zoom-in-whitePerbesar
Balai Taman Nasional Bunaken dan Perkumpulan Kelola Bahas kajian akademik tentang survei perlindungan habitat Dugong dan praktik perikanan skala kecil
ADVERTISEMENT
MANADO - Perkumpulan Kelola yang digawangi Dr. Rignolda Djamalludin menyampaikan kajian akademik tentang survei perlindungan habitat Dugong dan praktik perikanan skala kecil di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Jumat (18/3).
ADVERTISEMENT
Tujuan penyusunan kajian akademik ini adalah untuk menyiapkan perlindungan habitat Dugong dan mendukung perikanan skala kecil tradisional, sehingga hasil kajiannya akan memberikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk peningkatan kapasitas masyarakat penyangga di Taman Nasional Bunaken (TNB).
"Baru kali ini ada diskusi ilmiah terkait Dugong, terlalu berani memang ketika riset ini dikembangkan. Area yang menjadi lokasi pakan telah dipetakan, jenis-jenis lamun yang menjadi target pakan juga diidentifikasi," kata Rignolda.
Selama melakukan survei menurut Rignolda, telah didapatkan videonya, akan tetapi jumlah dan populasinya belum dapat kami informasikan.
"Kita ketahui bersama satwa Dugong menjadi sangat penting dalam ekosistem perairan, tetapi sejauh mana kepentingannya itu yang akan menjadi fokus kami ke depan," ujar Rignolda.
ADVERTISEMENT
Menurut Rignolda, sudah disiapkan kelompok masyarakat nelayan untuk mendukung perlindungan habitat Dugong dan akan mendorong perikanan yang berkelanjutan untuk nelayan kecil tradisional di penyangga TNB.
Sementara, Kepala Balai TNB Genman S. Hasibuan mengapresiasi langkah yang dilakukan Perkumpulan Kelola dalam menyiapkan kajian perlindungan habitat Dugong dan peningkatan kapasitas masyarakat nelayan di desa-desa penyangga Taman Nasional Bunaken.
"Rekomendasi yang akan diserahkan kepada kami ke depan akan menjadi bahan pertimbangan bagi kami dalam mereview sistem zonasi yang ada saat ini sehingga lebih adaptif," kata Genman.
Masukan diberikan Genman untuk Perkumpulan Kelola, bahwa harus bisa membedakan kelompok nelayan kecil, yakni nelayan demersal dan nelayan pelagis, sehingga kebijakan yang diambil dapat langsung menyentuh ke masyarakat nelayan.
ADVERTISEMENT
"Kelompok nelayan yang terbentuk akan mendukung program kemitraan konservasi di Taman Nasional Bunaken dan harapan kami akan menjadi model kemitraan konservasi pelestarian Dugong, sehingga direplikasikan di desa-desa penyangga lainnya yang sebagian besar warganya memiliki pekerjaan nelayan," pungkas Genman.
Tamura