Konten Media Partner

Banjir dan Tanah Longsor Terjang Bolmong Selatan di Sulut, 19 Desa Terendam

7 Juli 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOLSEL — Bencana banjir dan tanah longsor melanda wilayah Bolaang Mongondow Selatan (Bolmong Selatan), Sulawesi Utara (Sulut), pada Minggu (7/7). Akibat peristiwa ini, sebanyak 19 Desa terendam banjir, dan tiga titik longsoran terjadi di berbagai lokasi.
ADVERTISEMENT
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir menyebabkan satu unit rumah hanyut terbawa arus, sementara tanah longsor menutupi beberapa badan jalan.
"Wilayah terdampak di Kecamatan Posigadan meliputi 16 desa, sementara di Kecamatan Tomini terdapat tiga desa yang terdampak. Tanah longsor terjadi di Desa Jaya, Kecamatan Tomini, dengan tiga titik longsoran yang menutupi badan jalan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Muhari menyampaikan bahwa bencana ini disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah kabupaten. Debit air sungai di Kecamatan Posigadan dan Tomini meningkat drastis hingga meluap dan menyebabkan banjir.
"Saat kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan dampak bencana. BPBD belum melaporkan adanya korban jiwa pascabanjir, dan tidak ada warga yang mengungsi akibat bencana ini," ujarnya menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Muhari juga menyampaikan bahwa kondisi jaringan listrik dan telekomunikasi juga belum kembali normal pascabencana. Menanggapi situasi ini, Pemerintah Daerah telah menetapkan status tanggap darurat sejak Juni 2024 lalu, yang masih berlangsung hingga Selasa (9/7).
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga, karena hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang masih berpotensi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara hingga Selasa pekan depan.
"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem," ujarnya kembali.
franky salindeho