Bawaslu Ajak Masyarakat Jangan Lagi Sebut Pemilu Curang

Konten Media Partner
24 April 2019 12:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto saat melakukan pemantauan proses rekapitulasi tingkat Kecamatan di Kota Manado (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto saat melakukan pemantauan proses rekapitulasi tingkat Kecamatan di Kota Manado (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Manado, mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi menggembar-gemborkan Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung curang, yang justru akan menimbulkan perpecahan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Komisoner Bawaslu, Taufiq Bilfaqih, jika ada kecurangan harus disertai dengan data dan laporan kepada Bawaslu untuk ditindaklanjuti, bukan menggembar-gemborkan asumsi di media sosial.
Menurut Bilfaqih, jika memang menemukan adanya kecurangan, bisa langsung melaporkan ke Bawaslu di setiap tingkatan, agar supaya bisa langsung tertangani saat itu juga.
"Untuk masyarakat jangan bungkam. Tolong siapapun elemen masyarakat, awasi dan ikut teliti. Tapi, jangan hanya asumsi tanpa data," tutur Bilfaqih, Selasa (24/4).
Bilfaqih juga meminta kepada masyarakat, jika seandainya ada penyeyelnggara terutama anggota Panwas di semua tingkatan ikut terlibat dalam kecurangan, untuk segera dilaporkan.
"Kami pastikan diproses. Bawaslu Manado tidak akan bernegosiasi dengan siapapun untuk merusak demokrasi," tutur Bilfaqih.
Sekadar diinformasikan, saat ini banyak tudingan kecurangan yang terjadi. Sayangnya, tudingan tersebut masih sebatas asumsi masyarakat, karena tidak disertai data yang valid. Parahnya, orang yang menuding curang, ternyata tidak berada di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana bisa curang, jika sekarang saja, kami instruksikan di Panwas kecamatan, jika dalam rapat pleno rekapitulasi terdapat perbedaan data, ya suruh buka kotak untuk hitung lagi," tutur Bilfaqih kembali.
isa anshar jusuf