Bertemu Steven Kowaas, Disabilitas Asal Minahasa yang Jadi Relawan KPU

Konten Media Partner
7 Maret 2019 11:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Steven Kowaas (kedua dari kiri), tuna netra yang menjadi relawan Demokrasi bentukan KPU Kabupaten Minahasa, berfoto bersama para komisioner KPU
zoom-in-whitePerbesar
Steven Kowaas (kedua dari kiri), tuna netra yang menjadi relawan Demokrasi bentukan KPU Kabupaten Minahasa, berfoto bersama para komisioner KPU
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki keterbatasan fisik tak menjadikan Steven Kowaas, pria di Sulawesi Utara, apatis dengan negara. Ia memiliki tekad kuat demi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 menghasilkan orang-orang terbaik dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Meski Steven menyandang status tunanetra, ia berani ikut terlibat langsung dalam proses Pemilu sebagai relawan demokrasi yang dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Kepada manadobacirita.com, Steven menjelaskan bahwa dirinya harus terjun langsung untuk mensosialisasikan soal Pemilu kepada rekan-rekannya sesama disabilitas. Menurutnya kaum disabilitas juga harus menentukan masa depan bangsa Indonesia.
"Tujuan saya adalah pemberian diri ini untuk Indonesia," kata Steven saat berjumpa dengan manadobacirita.com, partner resmi kumparan, di Tondano, Kabupaten Minahasa, Kamis (7/3).
Pria kelahiran 29 tahun ini, mengatakan kaum disabilitas perlu untuk terus diedukasi terkait dengan hak pilih mereka yang tentunya bukan hanya sekadar memberi suara, tetapi justru bisa melakukan perubahan untuk Indonesia.
"Kami ingin bagaimana teman-teman sesama disabilitas itu mau dan percaya jika hak suara mereka itu sangat penting. Tentunya tujuan saya agar tingkat partisipasi kaum disabilitas yang selama ini masih kurang, bisa lebih baik," kata suami dari Trivine Karepowan ini.
ADVERTISEMENT
Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial Manado ini mengaku keterlibatannya sebagai relawan tak pernah menemukan kendala apapun, karena dirinya punya cara tersendiri dalam sosialisasi.
"Saya kan ini disabilitas jadi tahu bagaimana psikologi kita-kita. Jadi ketika melakukan ceramah, simulasi, dan tanya jawab itu semua prosesnya tak kaku dan lebih mudah diterima," kata ayah satu anak ini kembali.
Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat, KPU Kabupaten Minahasa, Peter Maweikere, menyebut pihak KPU juga akan menyiapkn alat bantu coblos kepada pemilih Tuna Netra seperti Tamplete, agar mereka dapat ikut serta menyalurkan hak suara dalam Pemilu 2019.
"Kita ingin semua hak pilih tersalur dengan baik," kata Maweikere.
marcelino (kontributor)