BKSDA Sulut Gelar Sarasehan 100 Tahun Cagar Alam Tangkoko Batuangus

Konten Media Partner
6 Maret 2019 3:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Sarasehan 100 Tahun Cagar Alam Tangkoko Batuangus. Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara mensosialisasikan tentang manfaat kawasan konservasi untuk semua pihak.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Sarasehan 100 Tahun Cagar Alam Tangkoko Batuangus. Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara mensosialisasikan tentang manfaat kawasan konservasi untuk semua pihak.
ADVERTISEMENT
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (5/3), menggelar Sarasehan 100 tahun Cagar Alam (CA) Tangkoko Batuangus. Kegiatan yang berlokasi di Camping Ground Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih, Kota Bitung ini, akan berlangsung hingga Rabu (6/3).
ADVERTISEMENT
Mengundang sejumlah elemen, seperti pemerintah, mahasiswa, LSM, Guide dan juga jurnalis, kegiatan sarasehan ini mendiskusikan tentang manfaat Cagar Alam Tangkoko Batuangus bagi masyarakat sekitarnya.
Kepala Bidang Budaya Dinas Pariwisata Kota Bitung, Grace Dengah, mengatakan jika kehadiran TWA Batuputih bisa disinergikan dengan program sadar wisata Pemkot Bitung yang memiliki slogan Pesona Bitung.
“Disini, masyarakat harus menjaga dan ikut terlibat dalam pembangunan pariwisata karena menjadi aset kita bersama, yang dampaknya bisa memberdayakan ekonomi masyarakat,” kata Dengah.
Sementara, Sekretaris Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara, Hendrik Rundengan yang membuka sarasehan menyebutkan, keberadaan Cagar Alam Tangkoko, diharapkan memberikan dampak positif tak hanya untuk pelestarian satwa, tetapi menumbuhkan giat ekonomi wisata untuk warga di Kota Bitung.
ADVERTISEMENT
"Pelaksanaan sarasehan ini untuk bisa meminta masukan kepada semua pihak terkait pengelolaan di cagar, agar bisa ramah wisata tapi juga bisa terus menjaga kelestarian alamnya. Kita ingin, mengajak semua terlibat agar semua merasa jika cagar ini adalah milik kita bersama," tutur Rundengan kembali.
isa anshar jusuf