BPOM Manado Gelar Forum Konsultasi Publik Bersama Kolaborasi Pentahelix

Konten Media Partner
29 Februari 2024 22:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Forum Konsultasi Publik yang digelar BPOM Manado, Kamis (29/2).
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Forum Konsultasi Publik yang digelar BPOM Manado, Kamis (29/2).
ADVERTISEMENT
MANADO BPOM Manado menggelar Forum Konsultasi Publik BPM Manado 2024, bersama dengan kolaborasi Pentahelix yang terdiri dari lintas stakeholder seperti masyarakat, pelaku usaha, akademisi, pemerintah dan media, Kamis (29/2).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi multihelix seluruh pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, penegak hukum, pelaku usaha, pakar/akademisi, masyarakat, dan media dalam pencegahan dan pemberantasan obat tradisional mengandung bahan kimia obat (OT BKO) agar semakin efektif.
Kepala BPOM Manado, Agus Yudi Prayudana, mengatakan selaku penyelenggara pelayanan publik sangat membutuhkan saran dan masukan dari pelanggan dan stakeholder atas pelaksanaan yang telah dijalankan untuk dijadikan bahan evaluasi dan tindak lanjut yang diperlukan.
"Melalui Forum kolaborasi Pentahelix ini, pihak kami selaku unit kerja akan selalu menyajikan pelayanan-pelayanan publik terbaik ke masyarakat dan seluruh pihak terkait," kata Agus.
Lanjut dikatakan Agus, Forum Pentahelix ini dilibatkan dalam upaya untuk menjaring sarana dan usulan serta masukan apa saja yang akan BPOM olah.
ADVERTISEMENT
"Kami manfaatkan untuk dapat memberikan, mendapatkan kembali pelayanan publik kami kepada masyarakat, utamanya dalam memberikan aspek pelayanan prima kepada seluruh pihak terkait,” katanya.
Dia mengaku bahwa untuk pengawasan, pihaknya tak mampu kerja sendiri. Menurutnya, dengan adanya kerja sama lintas sektor yang terus digalakkan, maka terjadinya pelanggaran baik di daratan maupun di laut bisa dicegah.
“Kami sudah kerja sama dengan Lantamal VIII, kosmetik sudah kami cegah masuk ke Sulut lewat pintu perbatasan dengan Filipina,” katanya kembali.
febry kodongan