news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPOM Pastikan Takjil di Kampung Jawa Tondano Aman Dikonsumsi

Konten Media Partner
22 Mei 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPOM Manado saat melakukan uji terhadap makanan dan minuman yang dijual di Festival Ramadhan Kampung Jawa Tondano, Minahasa
zoom-in-whitePerbesar
BPOM Manado saat melakukan uji terhadap makanan dan minuman yang dijual di Festival Ramadhan Kampung Jawa Tondano, Minahasa
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado, memastikan seluruh makanan dan minuman untuk berbuka puasa atau Takjil yang dijual di Kampung Jawa Tondano (Jaton), Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, bebas dari barang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Dalam pemeriksaan yang dilaksanakan BPOM sejak Selasa (21/5) dengan melibatkan mobil laboratorium keliling, ditemukan jika takjil yang dijual di Festival Kampung Ramadhan, menggunakan bahan aman terutama untuk pewarna makanan.
"Dari 43 Sampel baik makanan dan minuman, semuanya negatif dari kandungan bahan berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi," kata Ireine Robertaraya, Kepala Seksi Pengujian Kimia BPOM Manado, Rabu (22/5).
Dijelaskan Robertaraya, uji yang dilakukan terhadap bahan berbahaya itu, untuk mengecek apakah ada kandungan Boraks, Formalin dan pewarna tekstil yang memang mengancam kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.
"Karena tidak ditemukan sama sekali kandungan berbahaya, saya bisa katakan, masyarakat tak perlu khawatir untuk mengkonsumsi Takjil yang dijual di jajanan kampung Jawa Tondano ini," tutur Robertaraya.
ADVERTISEMENT
Lanjut menurutnya, pihak BPOM akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan di seluruh lokasi penjualan Takjil di Sulawesi Utara, karena sudah menjadi program selama bulan Puasa.
Sementara, Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan di Dinas Pangan Kabupaten Minahasa, Daisy Taniowas, mengimbau agar masyarakat yang melaksanakan Puasa untuk lebih teliti dalam membeli Takjil.
"Mungkin salah satu ciri yang harus dihindari yakni warna makanan yang terlalu mencolok dan tidak alami, bisa saja menggunakan bahan pewarna yang dilarang," kata Taniowas kembali.
marcelino t