Buku Aktivisme Agama, Kontribusi Akademik untuk Sulawesi Utara

Konten Media Partner
9 Januari 2020 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Diterbitkan LP2M IAIN, Berisi 11 Esai Keragaman

ADVERTISEMENT
Rektor IAIN Manado Dr. Delmus Puneri Salim, S.Ag, M.Ag, M.Res, Ph.D bersama dengan para penulis esai dalam buku Aktivisme Agama dan Pembangunan yang Memihak saat kegiatan launching buku di Aula Rektorat IAIN
Sulawesi Utara selama ini dikenal sebagai daerah yang begitu toleran. Beberapa kali, daerah ini diganjar penghargaan terkait hal tersebut. Lalu benarkah Sulawesi Utara seperti yang selama ini digambarkan sebagai daerah yang beragam, toleran dan benar-benar pluralisme?
ADVERTISEMENT
Buku 'Aktivisme Agama dan Pembangunan yang Memihak' yang diterbitkan Pusat Penelitian dan Publikasi LP2M Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, mencoba menggambarkan realitas yang ada di masyarakat Kota Manado terkait dengan hal-hal yang berbau dengan Agama dan kebijakan yang ada.
Berisi 11 esai atau tulisan dari para akademisi yang berasal dari lintas perguruan tinggi, buku ini menceritakan tentang kebijakan, kehidupan dan beragam lainnya dari pandangan akademik yang terjun langsung melakukan penelitian di daerah dengan slogan Torang Samua Basudara ini.
"Ini adalah kontribusi untuk Sulawesi Utara dalam melihat persoalan agama dari pandangan akademik. Pandangan-pandangan yang tertuang dalam esai inilah yang kami ingin kontribusikan kepada Sulawesi Utara," ujar Rektor IAIN Dr. Delmus Puneri Salim, S.Ag, M.Ag, M.Res, Ph.D, yang merupakan inisiator terbitnya buku ini.
ADVERTISEMENT
Buku yang ditulis belasan akademik ini sendiri, mengulas secara lugas apa saja yang terjadi di Sulawesi Utara ini, terkait dengan agama dan hubungannya dengan berbagai aspek, baik sosial, politik dan lainnya.
Seperti tulisan dari Dr. Delmus Puneri Salim, S.Ag, M.Ag, M.Res, Ph.D dalam esai yang diberi judul Politik dan Parsial Agama di Sulawesi Utara. Esai ini begitu menarik, karena mampu mengangkat bagaimana peran agama dan politik saling berkaitan erat.
Ada juga tulisan dari dosen IAIN, Taufani, yang mengangkat judul Menjaga Kerukunan, Merayakan Keragaman di Negeri Seribu Gereja. Disini digambarkan toleransi itu tercipta di Sulawesi Utara dan terus dijaga hingga saat ini.
Rahman Mantu, editor buku, menyebutkan proses pembuatan buku ini cukup panjang, dimana inisiasi awal dilakukan pada tahun 2016, saat Rektor IAIN masih berstatus sebagai Kepala lembaga pemberdayaan masyarakat antar agama Fakultas Ushuluddin, IAIN.
ADVERTISEMENT
"Saya bersyukur sekali buku ini bisa terbit. Kami harapkan ini bisa menjadi referensi baru untuk kita seluruh lapisan masyarakat, tentang Agama itu sendiri," tutur Mantu, Kamis (9/1).
Buku ini sendiri resmi di launching Kamis (9/1) di aula rektorat IAIN Manado. Hadir dalam kegiatan ini, para penulis esai dalam buku dan juga para petinggi di IAIN.
manadobacirita