Camat Mapanget Diduga Cabut Bendera PSI, Diganti Bendera Nasdem

Konten Media Partner
26 Maret 2019 23:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase video yang diunggah di FB para kader PSI Sulawesi Utara. Camat Mapanget Reyn Heydemans (kiri) dan bendera PSI yang sudah tergeletak di tanah
zoom-in-whitePerbesar
Kolase video yang diunggah di FB para kader PSI Sulawesi Utara. Camat Mapanget Reyn Heydemans (kiri) dan bendera PSI yang sudah tergeletak di tanah
ADVERTISEMENT
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Utara, harus menelan pil pahit di Kota Manado. Pasalnya, bendera atribut partai yang mereka pasang untuk menyambut kedatangan dari Ketua Umum PSI, Grace Natalie, Selasa (26/3), tiba-tiba diganti dengan bendera partai Nasdem.
ADVERTISEMENT
Partai Nasdem, di hari yang sama juga kedatangan Ketua Umum Surya Paloh, yang rencananya akan berkampanye di Lapangan Koni Manado, Rabu (27/3) besok.
Ironisnya, pencabutan atribut kampanye milik PSI dan diganti dengan bendera milik Nasdem, diduga kuat dilakukan oleh oknum Camat Mapanget, Reyn Heydemans.
Dalam video yang diunggah oleh para pengurus PSI Sulawesi Utara dan Kota Manado, tampak sosok Camat Mapanget, Reyn Heydemans sedang beradu argumen. Diakhir video yang direkam, Camat mengatakan untuk mencabut bendera PSI, karena Nasdem yang lebih dulu memasang.
Dalam video tersebut, tampak seorang perempuan berteriak-teriak mengatakan jika mereka duluan memasang atribut bendera partai PSI sebelum kemudian diganti dengan Nasdem.
"Camat apaan ini pasang-pasang bendera parpol," kata perempuan di video itu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ada juga video yang memperlihatkan jika bendera PSI yang telah dicabut tersebut, terletak diatas tumpukan sampah.
Sementara, Camat Mapanget Reyn Heydemans dalam video itu hanya mengatakan jika, Partai Nasdem terlebih dahulu memasang bendera. Heydemans juga beralasan jika Partai Nasdem sudah lebih dulu meminta ijin pemasangan.
"Sudah, Nasdem itu sudah lebih dulu memasang dan mereka sudah minta ijin terlebih dahulu," kata Heydemans dalam video tersebut.
isa anshar jusuf