Cara Menteri Hadi Sindir Mafia Tanah: Pakai Pantun

Konten Media Partner
15 September 2022 16:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto saat memberikan sambutan di kegiatan pembagian sertifikat tanah untuk warga di Desa Ongkaw 3, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto saat memberikan sambutan di kegiatan pembagian sertifikat tanah untuk warga di Desa Ongkaw 3, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
ADVERTISEMENT
MINSEL - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, menjadikan pantun untuk memberikan sindiran kepada para mafia tanah yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukannya saat membagikan 762 sertifikat tanah untuk warga di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Kamis (15/9) hari ini di Desa Ongkaw 3, Kecamatan Sinon Sayang.
"Pergi dinas ke Minahasa Selatan, lanjut bermalam di Kecamatan Tareran. Sengketa konflik Agraria kita selesaikan, mafia tanah mari kita habiskan," pantun Hadi yang langsung mendapatkan sambutan tepuk tangan dari warga yang hadir.
Mantan Panglima TNI ini di hadapan ratusan warga dan juga jajaran BPN di wilayah Sulawesi Utara ini, menyatakan jika dirinya memiliki tugas tersendiri dalam memberantas mafia tanah yang cukup meresahkan di seluruh wilayah Indonesia.
Menurutnya, pemberantasan mafia tanah menjadi prioritas selama dirinya dipercayakan oleh Presiden RI untuk menjabat sebagai Menteri ATR/BPN.
Hadi yang datang ke Kabupaten Minsel bersama Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni ini kemudian berpesan kepada masyarakat yang telah menerima sertifikat tanah hasil Redistribusi untuk menjaga sertifikat tersebut agar jangan hilang atau dipergunakan orang lain.
ADVERTISEMENT
"Dengan sertifikat ini berarti sudah memiliki kepastian hukum karena sudah terdaftar di Kantor Pertanahan. Harus dijaga. Pasang patok supaya tidak diserobot oleh mafia tanah. Tapi dengan sertifikat yang bapak dan ibu pegang artinya tidak ada lagi mafia tanah," katanya.
Di akhir kesempatan, Hadi kembali menyampaikan pantun kepada masyarakat yang mendapatkan tepuk tangan meriah dari masyarakat.
"Jalan-jalan ke Sulawesi Utara, jangan lupa mengajak sanak saudara. Mari dukung program Reforma Agraria, agar masyarakat bahagia dan sejahtera," kata Hadi kembali.
febry kodongan