Cerita Tukang Sablon di Manado, Beli Masker Untuk Warga Tak Mampu

Konten Media Partner
1 April 2020 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joly Budikasi (kanan) bersama dengan rekan-rekannya sesaat sebelum membagikan masker kepada masyarakat yang membutuhkan
zoom-in-whitePerbesar
Joly Budikasi (kanan) bersama dengan rekan-rekannya sesaat sebelum membagikan masker kepada masyarakat yang membutuhkan
ADVERTISEMENT
Beragam cara dilakukan oleh beberapa orang untuk membantu sesama warga di tengah ancaman virus corona yang telah ditetapkan sebagai pandemi global ini. Mulai dari memberikan bantuan berupa beras, sembako maupun masker gratis untuk warga.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan oleh Joly Budikasi, seorang tukang sablon baju, asal Kota Manado, Sulawesi Utara. Di tengah sepinya orderan karena dampak virus corona, Joly bersama istri dan rekan-rekannya, memilih menyisihkan sebagian penghasilan mereka untuk membeli masker kain yang akan dibagikan ke masyarakat secara cuma-cuma.
Sebanyak 1.200 masker kain dengan kualitas tinggi, dibeli oleh Joly, dengan tujuan ingin berbagi di tengah kekhawatiran warga akan penyebaran virus SARS-COV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini.
Joly Budikasi, Tukang Sablon yang membagikan masker kain secara gratis
Kepada manadobacirita, Joly mengungkapkan, ide untuk membeli masker kain yang berbahan cotton combed 24's ini, berawal ketika dirinya melihat banyaknya masyarakat yang mengeluh karena kesulitan untuk mendapatkan masker. Jika pun ada, masker kesehatan dijual dengan harga yang cukup mahal, padahal hanya bisa dipakai sekali saja.
ADVERTISEMENT
Sementara, alternatif lain seperti masker kain, saat ini dijual dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per buah. Akibatnya, banyak masyarakat memilih untuk tidak menggunakan masker.
Hal inilah yang membuat Joly beserta istri serta teman-temannya yang biasa membantu saat proses melakukan sablon, bersepakat untuk menyisihkan keuntungan mereka untuk membeli masker kain dengan kualitas yang baik.
"Di tengah kesulitan masyarakat saat ini, harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu itu akan terasa sangat berat. Apalagi kalau di rumahnya ada beberapa orang. Itulah yang mendorong saya untuk membeli dan membagikan masker kain, dengan kualitas lebih baik dan gratis," tutur Joly, Rabu (1/4).
Masker kain yang akan dibagikan disterilkan dengan cairan disinfektan sebelum kemudian dipanaskan dengan suhu 170 derajat menggunakan alat press sablon
Pria yang membuka usaha sablon rumahan bernama KIRS Production di wilayah Dendengan Dalam ini, memang mengaku tak bisa membagikan masker kain yang dibelinya untuk seluruh masyarakat Kota Manado. Untuk itu, dirinya memilih membagikannya kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan masker untuk beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Beberapa sasaran warga yang akan diberikannya adalah tenaga kerja yang tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, serta keluarga yang secara ekonomi tidak mampu untuk membeli masker karena penghasilannya hanya pas untuk makan sehari-hari.
"Tidak bisa kita pungkiri, ada banyak masyarakat yang tetap harus bekerja saat virus corona ini ada. Mereka inilah yang jadi prioritas untuk dibagikan masker. Artinya, ini benar-benar untuk yang membutuhkan. Saya bagikan maskernya ini gratis sama sekali tidak dipungut biaya, karena sudah menjadi niat saya dan keluarga," kata Joly kembali.
Sekadar diinformasikan, sebelum dibagikan, masker kain ini disterilkan terlebih dahulu, dengan cara dipanaskan dengan suhu 170 derajat menggunakan mesin press sablon.
manadobacirita